sastraislamco
Berada di penghujung zaman mengharuskan mau tak mau diri ini menatap mirisnya dunia yang semakin rusak. Namun, tak mungkin sebagai remaja yang paham akan ilmu diam begitu saja. Karena seharusnya remaja berperan adil sebagai penerus generasi, yang artinya mampu mengkondisikan dalam menangani dan bukannya justru terbawa akan realita yang didapati, rusak.
Mendapati remaja saat ini yang enggan peduli terhadap kehidupan sekitar, lebih memilih untuk peduli terhadap kehidupan diri sendiri menghabiskan waktu bersama dengan benda persegi tipis yang menampilkan globe. Padahal jika dihadapkan dengan sebuah kertas dan pena remaja pasti akan langsung tergerak untuk menulis, menjabarkan isi pikirannya. Apalah dengan remaja yang bisa menulis namun enggan untuk menggembangkannya, bukankah itu suatu hal yang disayangkan? Padahal menulis merupakan suatu hal yang patut disyukuri, dengan bisa menggerakan tangan kita, menjabarkan isi pikirannya tanpa menumpuknya.
Melalui SICO remaja diajak untuk menghasilkan karya di setiap waktunya. Bukan hanya sekedar karya yang mengikuti pergerakan remaja berujung percintaan, namun diarahkan bagaimana mengubah pemikiran remaja yang mengarah pada jalan yang salah. Juga membagikan segelintir kisah dengan sejuta rasa dalam menjalani perjuangan komunitas ini membuat kami ingin selalu mempertahankan hingga akhir.