AlfAbel [END]
diaryputih
- LECTURAS 51,051
- Votos 11,083
- Partes 70
Di kursi panjang ini ku dudukan badanku
Menatap kerinduan bintang malam
Angin malam megingatkanku
Akan lembaran kecil puisi kenangan
Tentang tawa yang menggetarkan hatiku
Tentang senyum yang menenagkan
Dimana rembulan tersenyum padaku
Membisikan rayuan manisnya
Waktu
Mengapa engkau cepat berlalu
Megambil seseorang yang ku rindu
Dimana aku tak dapat bertemu
Rindu
Alamku dan alamnya sudah berbeda
...........................
Belum saja Abel selesai membaca, setetes air mata keluar membasahi pipinya. Puisi yang di buat oleh Alfa itu terjadi nyata di kehidupannya. Kenapa Abel tidak sadar jika puisi itu bukan puisi biasa, puisi yang Alfa buat itu adalah kode bahwa dirinya bukan di takdirkan untuk Alfa, mengapa Abel tidak berpikir sepanjang itu.
@Syalsya Maretha Zahara