*الإنآء ينضح بما فيه* _"Sebuah kendi hanya akan mengeluarkan apa yang menjadi isinya._" Sering mendengar ungkapan diatas, bukan? Ya. Begitulah Tamsil akan lisan manusia. Baik buruknya kalam yang keluar tergantung pada apa yang menjadi isi dari hati pengucapnya. Maka, dari lisan-lisan mulia para Shaalihin, kita bisa merasakan kesejukan kalam yang terlantun begitu mempesona. Menyimak tutur beliau, dapat mengobati kerinduan akan tentramnya kalbu di zaman yang semakin tidak menentu ini. Alhamdulillah, dalam kesempatan kali ini penulis dapat berikhtiar mengumpulkan kalam dari salah seorang guru kita, Al-Habib Ali Zainal Abidin AlKaff Palembang, Khodimul Majlis Cinta Rasul International Community; Garut Jawa Barat. Alhamdulillah, sudah memohon dan mendapat izin beliau. Tujuan dihimpunkannya kalam beliau dalam satu catatan, adalah karena harapan kami untuk mempermudah para pembaca & muhibbin menyimak kalam beliau. Insya Allah penulis akan terus memperbaiki dan menambah catatan ini, seiring dengan catatan tentang kalam beliau yang penulis dapatkan. Mohon kritik & sarannya, bila ada kesalahan baik dalam penghimpunan maupun penulisan. والله الموفق إلى أقوم الطريق Tautan Wattpad: https://my.w.tt/6Ot1kWXxbO س م

Untaian Mutiara حبب عمر

Namanya Alissa Zunaira Madani. Perempuan berusia dua puluh tahun yang baru ingin memulai langkahnya dengan menulis. Karya pertama telah rilis dan berhasil di terima oleh khalayak. Hari di mana karya itu terbit, di sana kisah Madani di mulai. "Apa pun yang kamu inginkan akan saya berikan jika kamu mau menerima tawaran ini." Awalnya Madani menolak, namun karena mengingat Ayahnya yang masih membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan di rumah sakit, akhirnya Madani menyetujui tawaran itu. Selama tiga puluh hari Madani banyak menemukan hal baru. "Saya terima tawaran anda asalkan anda mau membayar semua biaya pengobatan ayah saya di rumah sakit," balas Madani setelah dua hari email itu masuk ke akunnya. 🌼🌼 Palembang, 2 Mei 2020 (mulai) Palembang, 18 Agustus 2020 (Selesai)

baca ajah dulu biar penasaran hehehehe kisah ini diangkat dari kisah nyata yang orangnya sudah setuju untuk ceritanya di publikasikan sebagai pembelajaran agar kita bisa lebih bersabar terutama untuk yang senasib kalau author mah jomblo wkwkwkw __________________________ Rank 1 : Tausiah Rank 8 : Ustadzah Rank 10 : Mengikhlaskan

Tentang Tarim untuk pencintanya, Bila disebut nama Tarim sang pecinta yang tidur akan bangun, Tarim bila disebut kaum ulama tarim hati yang mati akan hidup, Tak terasa air mata mengalir dipipi. Karena mereka mengajar dan memberi kalam dengan amalan. Kota ini mengajarkan banyak hal. Luas dengan ilmu adab dan akhlaq. ------------Salam Pecinta Tarim------------- 🌼دركة يا اهل المدينة، ياتريم واهلها🌼

Kisah terumit dari cinta yang pernah Nashwa rasakan. Gus Alif menawarkan hati saat dirinya masih sangat mencintai Gus Daffa- kakak sepupu dari Gus Alif. Sedangkan Gus Daffa yang dulu berjanji akan mencintainya selamanya malah berubah arah karena keinginan orang tuanya untuk menikahkan dirinya dengan Ning Zalfa, kakak kandung dari Gus Alif. Gus Alif pun menawarkan pernikahan dengan Nashwa karena lukanya pada gadis keturunan pakistan bernama Zara. Ia berharap Nashwa bisa membasuh lukanya, menjadi obatnya, walaupun ia tak yakin karena cinta gadis itu pada kakak sepupunya. Entah bagaimana perasaannya sendiri, tapi di pikiran Gus Alif hanyalah dia harus menyelamatkan wanita malang itu dari rasa patah hatinya, dari cedera karena pernah dilukai. Meski karena sikap dingin dan ketusnya itu, membuat nilai buruk Nashwa torehkan tentang dirinya. Selain itu memang hanya tinggal Nashwa pilihan terbaik yang dia punya, walau ia tak mengungkapkannya ia tau betul kalau Nashwa hanyalah gadis baik yang cinta sucinya disia-siakan oleh Gus Daffa. Hingga kedatangan pria bernama Azmil yang juga menawarkan hati mampu membuat Nashwa meragu pada keputusannya untuk mengenal Gus Alif jauh lebih dalam. Hidupnya dipontang-panting dan berputar pada tiga lelaki yang masih memiliki ikatan. Harus bersikap bagaimana? Harus memilih siapa, sedang hati ini masih milik pria yang nyatanya telah menyerah di awal dan memiliki permaisuri. **** Rank 1 (Cinta rumit) Rank 13(Pesantren) Rank 4 (Ning) Rank 1 (Cinta pesantren) Rank 1 (Writingproject) Rank 11 (Santri) Rank 13 (Ikhlas) -Siti Romlah⚘

Untaian mutiara pengingat diri dari salah seorang ulama besar yakni Al Imam Al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Dear Sayyid ... Kau seseorang yang tidak pernah Hadir sebelumnya dalam Hidup Haniyya ... Bisa Mengenal kau, Menjadi Suatu kebahagiaan tersendiri untuk Haniyya, karena tidak semua orang bisa Mengenal kau secara Akrab, Mengenal kau juga bukan suatu Hal yang Mudah [ Penuh Cerita & Perjuangan ] dan kebahagiaan itu hanya bisa Haniyya ceritakan melalui Tulisan, karena Haniyya tidak akan mengungkapkan tentang siapa " KAU " yang sebenarnya kepada semua orang, cukup hanya Haniyya, Sayyid, dan Alloh saja yang tau 💞 Sayyid ... Aku memang tidak pernah melihat Hadirmu dengan Mataku, tapi Hadirmu selalu bisa aku rasakan secara Nyata dengan Hatiku Kau mungkin juga tidak pernah Melihat hadirku dengan Matamu, tetapi jika kau mencoba melihat aku dengan Hatimu, maka kau akan merasakan Hadirku secara Nyata Kau bukanlah Fatamorganaku, Kau Adalah Seseorang yang Nyata yang Bisa jadi " Mungkin atau Tidak Mungkin Alloh Takdirkan untuk menjadi Milikku " Wallahu a'lam [ Dear Sayyid yang di tulis oleh Veryalbsy ini berdasarkan Kisah Nyata / True Story ... sebut saja mereka berdua " Haniyya & Sayyid " ... Aku harap semoga kalian bisa mendapatkan banyak Pesan & Manfaat yang tersirat di dalam cerita Dear Sayyid ini ]

Sekuat apapun aku menolak takdir, pada akhirnya kembali lagi pada ketetapan-Nya - Aleena Meysha Hilabi - Karena mendoakan adalah cara mencintai yang paling rahasia - Rayzan Abizar Seif -

"apa? Menikah?" "kamu sudah gila?" teriak Denis frustasi "kamu kira aku juga mau menikah dengan mu? Ha?" "lebih baik aku benar-benar gila" balas sekar membara # Menerima mu kembali adalah aib bagi ku. Tapi melepas mu, seperti melepas separuh jiwaku. Aku akan menerima mu, tak peduli siapa engkau di masa lalu mu. Semoga engkau mau menerima ku pula.