(Romance-Spiritual) Tahap Revisi. "Disaat kau merasakan cinta yang benar-benar tulus karena Allah. Maka, bagaimana cinta terbalaskan, itu tak penting lagi. Karena yang paling penting bagimu saat itu adalah melihatnya bahagia, sekalipun bukan denganmu. Sebab Cinta karena Allah mengajarkan kita untuk ikhlas." Seseorang bilang Humaira adalah nama panggilan dari siti Aisyah ra, yang artinya (Pipi yang bersemu merah). Namun Humaira yang ini hanyalah perempuan biasa yang di nikahkan dengan seorang Duda beranak satu. Humaira , hanya seorang Ibu pengganti yang berharap diakui sebagai permaisuri, walau di hati suaminya terukir nama lain. Dia selalu berharap menjadi lentera di kegelapan malamnya walau sesaat. #1 in Cinta 15 Februari 2019 #1 in Spiritual (20 Agustus 2019) #1 in Rindu (13 Agustus 2019) #1 in islami (18 Agustus 2019) #1 in pengorbanan (18 Agustus 2019) #1 in muslimah (17 Agustus 2019) Private Acak.

Hadirmu menenun hari-hariku dengan kebiasaan yang tak kusadari: terbiasa akan dirimu. Lalu saat kau pergi, sepi merangkulku erat- mengajarkanku tentang kehilangan tanpa peringatan. Aku percaya, kepergianmu adalah luka yang kau pilih demi menyelamatkan kita dari luka yang lebih dalam. Kau datang, bukan karena cinta. Dan kau pergi, bukan karena benci.

{Spin-off Cahaya Takdirku} (Hijrah Series) BUKU INI TERSEDIA DI SHOPEE PENERBIT FIRAZ MEDIA PUBLISHING ~Sinopsis~ Kehidupan seorang gadis bercadar memang tak semulus apa yang dibayangkan. Menjadi seorang muslimah yang taat akan perintah Allah, memang banyak sekali ujiannya. Apalagi ketika menjalankan sunnah rasul, yaitu dengan bercadar. Hinaan dan hujatan pasti akan terus dia dapati. Sejak awal memakai cadar, niatnya hanya untuk Allah. Bukan untuk siapa-siapa. Gadis itu adalah Anastasya Putri Alisya Firdaus. Anak pertama dari Muhammad Raihan Firdaus dan Alya Shaqueena Humaira. Memutuskan untuk hijrah memakai cadar, sebab masa lalu yang kelam mengajarkan, bahwa wanita itu memang harus menutup Aurat. Tidak sepantasnya wanita membuka auratnya didepan lelaki yang ajnabi (Bukan mahram). Dari masa lalu, dia belajar banyak, belajar tentang keikhlasan hati, agar tetap pada pendiriannya untuk istiqomah. Kehidupannya berubah seratus persen, ketika dia memutuskan untuk hijrah. Menjadi lebih dihormati sebagai wanita. Menjadi lebih mulia, karena lelaki tak berani menyentuhnya. Ya, atas hidayah yang Allah berikan padanya, dia sangat bersyukur masih dikasih kesempatan untuk hijrah menjadi lebih baik lagi. Dia akan memperbaiki diri, menjadi wanita perindu surga. [Publish: April 2020]