[sebuah saran: gunakan tipe huruf monospace ukuran minimal]
oh, beginikah rasanya menjadi
sebuah negara yang dilupa
oleh pemuda harapan esok
di tanah orang asing?
Memang selalu terbawa-bawa dengan perasaan sendiri.Lalu aku create puisi ini.Thanks kepada jari-jemari dan serebrum yang bermaharajalela kerana berfungsi dengan baik menyampaikan pesanan dari isi hati.
Minta Maaf dari hujung rambut hingga hujung buku lali sebab puisi ini hanya dikarang mengenai perasaan sedih bertimpa-timpa yang tak jumpa pintu bahgia.
di dalam Kamar Rehat,
aku belajar menulis puisi pendek.
bermula dari mata
berpaksikan alam,
rasa yang binasa
dan berita yang celaka.
suka, sedih, sendiri,
semua dalam puisi.
.
.
.
.
(2)
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂
❝Mental selalu dikoyak,
Tapi susah nak royak,
Lincah tangan atas papan,
Melampias jiwa yang penuh
harapan.❞
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂
Antologi oleh seorang amateur.
☞ B.Melayu - 90%
☞ B. Inggeris - 10%
02 (koyak) | 28.11.18
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂
Mula : April 2017
Tamat : 25 November 2017
luka-luka
tersimpan dalam ruang.
belantara hati
yang memenjarakan bising,
hingga memenuhi kepala.
di sini,
yang tergilas;
yang memendam;
aksara dan rasa sama-sama mati.
-rahmadani.