"Loh Ge, Bukankah kau menginginkan suami seorang sarjana yang mapan? Dumma, pria itu hanya tamatan Sekolah Menengah Atas." Akila gadis berambut hitam sebahu itu menatap Grace dengan raut kebingungan. Grace selalu mengatakan mimpinya adalah menikah dengan pria mapan agar rumah tangganya kelak tidak kesusahan. Namun siapa sangka, kebaikkan Dumma kala hujan di sore itu membuat Grace jatuh cinta pada pandangan pertama. Masa bodoh dengan prinsip realistis. Hati tidak akan tahu kemana ia berlabuh. Kejar sampai dapat adalah slogan yang ia tanamkan dalam meraih hati Dumma. Harusnya Grace merasa senang atas perlakuan Dumma yang seakan membalas perasaan perasaan cinta itu. Namun ternyata Grace tidak mengenal Dumma dengan baik. Cinta yang begitu dalam untuk Dumma perlahan menyakiti, saat satu-persatu rahasia pria itu terbongkar.