Awalnya, Aliza cuma iseng. Di tengah barisan upacara yang panasnya kayak neraka cabang Bekasi, dia nyodorin satu permen mint ke cowok dingin yang berdiri dua baris di depan. Cuma buat lucu-lucuan, iseng, dan biar ada bahan buat ketawa di grup chat bareng Sirkus Chaotic nanti malam. Tapi siapa sangka... Hal kecil itu justru jadi awal dari kekacauan manis yang ngubah hidup mereka berdua. Hava - cowok pendiam yang dikenal galak, cuek, dan paling anti drama - justru ngerasa tertarik. Bukan cuma karena permen mint-nya, tapi karena Aliza yang absurd, penuh warna, dan berisik dengan cara yang... bikin nyaman. Aliza sendiri ga pernah nyangka bakal bikin cowok setenang Hava jadi selembut sekarang. Tapi gimana, ya? Kadang semesta suka bercanda pake cara paling receh: satu permen mint, satu senyum jahil, dan satu grup sahabat chaotic berisi tujuh manusia paling nggak waras. Sirkus Chaotic: Aliza, Zara, Fattah, Dedet, Jefan, Gema, dan Andro. Sahabat, pasukan, dan kadang... pengacau hubungan. Siap-siap buat kisah cinta absurd, manis, dan penuh boba, cookies, serta chat-chat random di jam belajar. Karena cinta kadang nggak datang lewat bunga... Tapi lewat permen mint di barisan upacara.

Nugraha Diwanto mencintai Jenar Candraningtyas dengan penuh, hatinya, jiwanya, dia mempersilakan Tyas untuk menggenggam. Terus dan terus dia memupuknya, hingga menginjak usia pernikahan ke lima, rasa hampa itu membuat Nugra merasa bahwa bukan dia yang berhenti menghijaukan rumah mereka, melainkan Tyas yang menolak semuanya. Layu, hampa, sepi. Ada kalanya Nugra kebingungan, ke mana dia harus pulang jika Tyas enggan dia jadikan rumah? Namun rasa cintanya pada sang istri masih kuat mendominasi, memunculkan harap bahwa dia pasti bisa mengembalikan Tyas seperti dulu, bahwa rasa sayang dan rindunya pada sang istri pasti akan kembali bersambut. Tanpa tahu jika hatinya bisa dengan mudah terbalik dan segalanya porak poranda selepas kehadiran Nindita Ayu.

Mereka pernah bersama. Membangun rumah tangga berdua, sebelum kemudian berempat dengan anak-anaknya. Bahagia, sudah pasti di depan mata. Namun ternyata, segalanya tak mudah. Perceraian menjalani jalan tengah, yang diambil tuk meredakan masalah. Jangan tanyakan mengapa, sebab Aksa hanyalah anak muda yang putus asa. Sementara istrinya pun, tak berkata apa-apa. Nada menerimanya begitu saja. Bertahun-tahun berlalu. Entah kenapa, benang merah itu enggan menjauh.