Orang-orang mengantri, entah mengantri untuk apa. Menunggu, entah menunggu untuk apa. "Aku dimana?" "Bagaimana aku bisa disini?" Asing, konyol, tidak masuk akal. Itulah pikirnya. ××××××× Cerpen, one chapter //Hope you enjoy//

Virus yang menyebabkan kematian dimana-mana. Membuat pria berumur 21 tahun itu bertahan hidup di sebuah apartemen bersama adiknya. Bertahan hidup, berlindung, di zona amannya. "Itu bukan permohonan itu adalah perintah!" ××××××× Cerpen, one chapter //Hope you enjoy//

Untuk apa dia hidup? Jika seseorang yang sangat ia cintai sudah beristirahat dengan tenang. Diusianya yang hampir menginjak kepala 5 membuatnya berpikir bahwa tak ada harapan lagi untuk hidup. Sampai seorang pemuda datang menyadarkannya. ××××××× Cerpen, one chapter //Hope you enjoy//

Cuaca begitu cerah, seperti mengejeknya yang sedang terpuruk, meledek nasibnya yang begitu sial. Hingga membuatnya merasa aneh jika hidupnya yang ia jalani terlihat sangat mulus. "Ini bukan saatnya untuk meratapi nasib" Sebuah kalimat yang membuatnya tahu, bahwa cuaca tidak sepenuhnya mengejeknya. ××××××× Cerpen, one chapter //Hope you enjoy//