Kutuliskan sebuah kisah tengan dua anak manusia. Kisah mereka bermula ketika semua rancangan hidup yang sudah dirancang tak sesuai dengan ketentuan semesta. Bukan hanya tentang dua lara yang berusaha melebur dalam satu tawa. Ini juga tentang rasa yang terus bergelayut tanpa mau hanyut. Atau, bisa jadi ini tentang perjalanan panjang yang belum menemukan titik untuk pulang. Ticia dan Birawa terasa begitu abu-abu. Namun, mimpi dan perasaan keduanya terasa sangat nyata. Selamat tenggelam dalam kisah keduanya. Selamat berpetualang dan jangan lupa kembali pulang. 🌚🌚🌚 copyright © 2019 by: Gadis Abu-abu. Sudah diterbitkan oleh BENITO PUBLISHER.

"Berhenti, Ira. Jangan menoleh ataupun membelokkan kakimu ke belakang. Tempatnya ada di masa lalu. Coba ingat kembali 'proses dan jalan' yang sudah kamu lewati untuk menjadi 'kamu' yang sekarang. Kumohon, jangan lagi mencoba untuk merengkuhnya," katanya pada diri sendiri. Tyra senang berdialog dengan diri sendiri. Karena baginya, yang paling mengerti dirimu ya tetap sang pemilik tubuh; pikiran dan nurani. Dua tahun sebelum hari ini, hidupnya masih bisa dikatakan baik-baik saja. Namun, apa jadinya jika pertemuan yang tak terduga justru mengantarkan Tyra pada seseorang di masa lalunya? Perasaan serta harapan yang telah ia redam, kini kembali bergejolak. Sanggupkah Tyra membendung lara jika akhirnya patah kembali? ☘️☘️☘️ Copyright © 2019 By; Gadis Abu-Abu Start : 19 Juli 2019