EPIPHANY BY ' @itsindii_21 'I'm the one i should love in this world' "Lo kenapa?! Ini bukan aellena yang gue kenal kan?" Tanya Almero Aellena menghempaskan tangan Almero dan membuka cutter yang ada di genggaman nya. "Iya! Gue bukan Aellena. Aellena harus mati, harus ikut gue. Dia sendirian di dunia dia harus ikut gue!" Almer menggeleng tak percaya. "Lo siapa?" "Lena. Gue lena, gue pengen nguasain tubuh ini. Gue benci sama dia! Dia lemah" "Jangan becanda. Lo cuman benalu" Tekan Almer "KAKAK LO YANG UDAH BIKIN DIA KAYAK GINI! KALO DIA GAMAU CINTA SAMA DIRI NYA SENDIRI KENAPA DIA HARUS BERTAHAN HIDUP?" ''' Berawal dari satu hari menyesakan yang berkelanjutan dengan masalah bertubi-tubi. Rasa percaya yang di patahkan, di kekang, bahkan menjadi bahan perbincangan sudah cukup membuat Aellena tertekan. Sampai seorang Almero Arion datang dengan sebuah ketidak sengajaan dan Aellena tahu bagaimana cara nya mencintai diri sendiri. I hope you enjoy guys '*' Well, love yourself remember. Don't judge your self Jiwa berharga itu milik kamu, kamu:) Sweet greatings sssindd🔅 Ayo cek part huhu 🍓

"Gimana hidup lo mau berubah, kalau untuk memulainya saja lo udah nyerah gitu aja?" -Reynand Arthur Bagaskara. "Gue selalu ngerasa gak nyaman berada di tengah-tengah mereka." -Lintang Aurora. *** Definisi keramaian menurut kalian itu apa sih? Bagi orang lain, keramaian mungkin adalah salah satu cara membahagiakan diri sendiri. Tapi, itu semua tidak berlaku bagi seorang gadis bernama Lintang Aurora. Gadis cantik yang terlahir bersamaan dengan Social Anxiety Disorders Syndrome yang sudah sejak lahir melekat di jiwanya. Bagi Lintang keramaian adalah suatu masalah. Bisa jadi dirinya tersesat dan hilang, atau seringkali juga keramaian itu seakan-akan sedang menghakiminya tanpa sebab. Itulah mengapa, Lintang lebih memilih untuk menundukkan kepalanya dan menahan suatu rasa yang bergejolak di dalam dirinya jika sedang dihadapkan oleh keramaian. A novel by @Nayla_NYL IG: @naylardh18_ @Syndrome_Series

"Apa nilai hidup bagimu?" Tanya Bayu secara tiba-tiba di sebelahku. "Aku hidup karena aku cacat. Jika aku tidak cacat mungkin aku normal atau bahkan aku tidak akan pernah hidup." Dia tertawa mendengar jawabanku. "Kau itu sama seperti yang lainya Barsha. Sekarang jika aku beri tahu kau pasti akan kaget." Aku penasaran. "Apa itu?" "Orang tuamu mungkin akan mengatakanmu cacat. Tapi tahukah dirimu? Orang lain lebih cacat daripada dirimu karena hanya dirimu yang bisa menjawab pertanyaan itu,"-ucapnya lalu tersenyum dan melanjutkanya lagi-"orang lain tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan itu padahal mereka hidup dan mereka berpikir mereka itu lebih normal darimu. Bersyukurlah menjadi dirimu meski kau tak seperti yang lainya." Bayu tersenyum lalu mencubit hidungku. Satu kalimat di kepala Barsha untuk Bayu. Apakah Barsha layak menyukainya karena Bayu memiliki sikap seperti husbu di film animenya? Keadaan para chromestesia yang dialami oleh beberapa orang sekolah membuatnya tercengang dari keadaan. Sebuah paradoks Barsha? Yakin kah Barsha bisa kembali ke dunia dimensi nyata sementara ia terjebak pada kehidupan intuisi Devano? a world of illogicalism. A novel by @tangishujan_ @April 2020 @Copyright April 2020 Writen by @tangishujan_