Hidup itu seperti laut. Ada pasang ada surut, ada suka ada duka. Aku terima itu. Tapi haruskah aku terima jika orang lain memanggilku dengan sebutan "Anak Haram"?

Hey, aku Meena. Umurku tujuh belas tahun dan hamil. Iya, kamu tidak salah dengar, aku memang hamil. Aku punya pacar, tapi bukan pacarku yang melakukannya. Kami tidak pernah berpacaran sampai sejauh itu. Kami masih pakai logika, kok! Yang melakukan semua ini adalah pacar mamaku. Sekali lagi, kamu tidak salah dengar. Dia pacar mamaku. Dan yang paling lucu, mamaku tidak peduli kalau semua ini akibat dari kelakuan pacarnya. Dia terus saja membela pria itu dan menyalahkanku. Wait! Kamu tidak perlu mengasihaniku. I am fine! Dunia belum berakhir, kok! Maksudku, dunia remaja ini memang berakhir. Namun, bukan kah itu artinya dunia dewasaku telah dimulai? Meskipun dengan paksa. @grasindostoryinc #Fiksigrasindo #Grasindostoryinc

Tidak berapa lama kemudian, Aku mendengar suaranya lagi. Kali ini lebih dekat di belakangku. "Hey, Kamu yang memakai napkin(serbet) di kepala!" Aku menoleh. "Maaf, kamu memanggilku?" "Terus siapa lagi kalau bukan kamu?" Suaranya kasar. Wajahnya apalagi, tidak ada kelembutan sedikitpun. "Maksudku ... tadi kalau ngga salah dengar, Kamu memanggil Si Filipin, kan? Well, itu bukan namaku. Kalau yang kamu maksud itu sebuah negara asal, Aku bukan berasal dari Filipina." "Shut up!" Dia mengayun-ayunkan tas hitamku. Oh, aku tadi terlalu sibuk dengan gawai hingga melupakan tas itu. "Your bomber bag!(tas bom mu)" katanya sambil tersenyum sinis. Aku mengulurkan tangan untuk mengambil tas itu. Bukannya menyerahkannya, dia malah memutar-mutar tas itu di atas kepala. "Bukankah barusan kamu bilang kalau tas itu berisi bom? Kurasa apa yang tanganmu lakukan itu, tidak bisa disebut ... pintar," kataku sambil menatap mata cokelatnya. Jangan tanya kenapa aku seberani itu. Aku sendiri juga tidak tahu.

"Kumau kamu lepas jilbab itu selama terikat kontrak kerja denganku! Bagaimana?" ujarnya saat aku baru memasuki rumahnya. Sebenarnya hati ini mau menolak, tapi bayangan wajah kakak di balik jeruji, membuatku mengangguk pelan. "Satu lagi, kamu tidak boleh keluar dari kamar. Selain atas perintahku. Oh ya, jangan sembarangan membuka mulut!" tambahnya lagi. Aku melirik wajah dingin itu. Menakutkan. Kalau mau membatalkannya pun, sudah terlambat. Ku hanya bisa pasrah. What doesn't kill you, makes you stronger. Lalu dia memanggil salah satu pembantu, memintanya untuk mengantarkanku ke kamar. Pembantu itu membawaku ke sebuah kamar di ujung ruangan, mempersilahkan masuk lalu menutup pintu dan menguncinya dari luar. Aku duduk di tepi ranjang, membayangkan masa lalu dan masa depan. Hidup adalah serangkaian misteri Illahi. Sebaris kalimat ini, sudah cukup untuk mewakili sekelumit kehidupanku.

Pertemuan tak sengaja di pesta ulang tahun teman, membuat Nayla dan Bryan menyimpan kesan kagum satu sama lain. Hubungan mereka berlanjut dengan saling berkirim kabar dan sering jalan bareng. Fisikly, perbedaan mereka mencolok banget. Nayla yg cantik dan berhijab, sedangkan Bryan yg ganteng sih!! Tapi looknya yg model cowok² bertatto dan bertindik gitu. Apalagi dia terkenal playboy dan suka flirting. Kira² apa yg membuat Seorang Bryan tertarik mendekati gadis seperti Nayla?? Begitu pun sebaliknya Nayla, apa yg dilihat dari cowok sejenis Bryan? Bagaimana kalau alasannya adalah Cinta? Karena siapapun tidak bisa menentukan kepada siapa akan jatuh cinta, bukan?? Dan bagaimana akhir dari kisah cinta Nayla dan Bryan? Simak terus yaa 😉

Bercerita tentang persahabatan antara Aqila, putri sepasang ustadz dan ustadzah terkenal di Jakarta dengan seorang gadis berdarah Belanda bernama Retha. Retha sangat tertarik dengan ajaran Islam sejak menginjakkan kaki di Indonesia. Dari Aqila lah ia belajar banyak hal tentang ajaran Islam. Persahabatan dua remaja itu semakin dekat setiap harinya. Aqila bahkan sering mengajak Retha bermain ke rumah untuk belajar ajaran Islam pada ibunya. Hingga pada suatu hari saat Retha memutuskan hendak memeluk agama Islam, ayahnya datang. Pria itu meminta putrinya untuk membatalkan keputusannya. Tak hanya itu, ia juga membeberkan rahasia keluarganya dengan keluarga Aqila yang selama ini tertutup rapat. Mmm... kira-kira rahasia apa ya??? Di sini juga akan terdapat banyak cerita-cerita yang tidak hanya mengharukan, tapi juga bisa membuat kamu tersedu-sedu. So jangan ketinggalan ya!!!

"Sebodoh-bodohnya manusia ialah mereka yang tunduk pada Iblis, padahal Iblis adalah musuh manusia yang nyata" Hari ini Aisyah dan keluarganya menghadiri upacara pemakaman kedua orang tua Risma yang merupakan paman dan bibinya dari pihak ayah. Kedua orang tua Risma meninggal dunia karena peristiwa tragis yang mereka alami tadi malam. Kedua orang tua Risma mati secara misterius dan tanpa diketahui penyebabnya. Risma sendiri yang menemukan jasad kedua orang tuanya sudah terbujur kaku di atas tempat tidur dalam keadaan bersimpah darah karena luka tusuk di bagian dada dan perut ketika ia hendak membangunkan mereka untuk menunaikan shalat subuh. Polisi yang sedang menangani kasus ini menduga kedua orang tua Risma meninggal dunia karena dibunuh oleh segerombolan perampok yang hendak merampok tempat kediaman mereka. Namun dugaan tersebut belum kuat karena menurut kesaksian para tetangga, rumah keluarga Risma terkunci rapat tadi malam. Hal itu tentu saja membuat para polisi heran sekaligus ... bingung. Setelah prosesi pemakaman kedua orang tua Risma, Aisyah merasakan banyak hal-hal aneh dan mistis. Tidak hanya Aisyah, ibu dan kakak perempuan Aisyah yang juga memiliki sixth sense pun merasakan hal yang sama. Apa yang sebenarnya terjadi pada kedua orang tua Risma? Benarkah mereka berdua mati karena dibunuh oleh para perampok atau ada sebab lain? Dan apakah hal-hal mistis yang Aisyah dan keluarganya rasakan ada sangkut pautnya dengan misteri kematian kedua orang tua Risma??? Cover by: K. A. Jasmine