Semua perempuan baik dokter, perawat bahkan pasien juga memuja ketampanan seorang Jeynando Kastara, ia merupakan seorang dokter sekaligus putra dari pemilik rumah sakit tempat Una bekerja. Aleyuna Delunica, seorang dokter spesialis bedah yang bekerja di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. Una terkenal dengan kemahirannya dalam menggunakan pisau bedah, dia juga menjadi partner Jeka dalam ruang operasi. Tidak ada wanita yang mampu menolak karisma seorang Jeka, kecuali Una. Ia tidak tertarik sama sekali dengan karisma si partnernya dalam ruang operasi itu. Apakah mereka hanya akan menjadi partner kerja? Atau mungkin lebih? Who knows?

Sudah dihapus sebagian Asiyah Lolita harus tabah hidup di rumah yang menjadi tempat tongkrongan kakak dan teman-temannya. Dia harus lebih tabah lagi, karena Bunda tak permah menyukai siapapun pria yang menjadi pacarnya. Dan ketabahan itu harus ia tambah karena Hestama, teman tongkrongan kakaknya, selalu memiliki cara untuk membuatnya menderita di rumah sendiri. Asiyah ingin sekali menendang Hestama. Kalau bisa, membunuh pria itu sekalian. Tapi ..., apa keinginannya itu apa bisa terlaksana?

Pelangi Arkadewi Hanafi sedang berusaha untuk "mengembalikan" sosok Narendra Lesmana seperti dulu, sebelum mimpi buruk mendatangi kehidupan Narendra. Angi berusaha bertahan dan menghadapi segala perlakuan kasar Narendra, karna ia yakin Narendranya yang dulu akan kembali. Disisi lain ada Angkasa Dewangga Ardianto yang berusaha menyadarkannya dari toxic relationship yang sedang Pelangi jalani. Tutur kata Angkasa memang gak semanis tutur kata Narendra, tapi Pelangi tahu Angkasi gak pernah memukul atau menyiksanya secara fisik. Disatu sisi alasan Pelangi ingin bertahan adalah dia gak ingin membuat Narendra semakin kecewa dengan dunianya, karna Pelangi merasa Narendra sudah banyak melalukan sesuatu untuknya. Tapi disisi lain Pelangi takut kalau lambat laun dia akan "terbunuh" dengan segala perlakuan kasar yang Narendra berikan kepadanya. Keberadaan Angkasa pun membuat Pelangi semakin bingung dan semakin ragu. Ragu dengan pilihan yang akan Pelangi ambil.

"Om kayanya aku turun di halte depan aja" (Naura Aliya Rasyid, 20 tahun). "Kenapa sih Ya manggil aku Om? Gini-gini juga aku masih pantes dipanggil... sayang" (Arian Dharmawan Wicaksono, 30 tahun)

Apa yang istimewa dari umur dua puluh lima tahun? Sepertinya tidak ada selain usia itu dicap sebagian orang sebagai usia yang ideal untuk menikah bagi seorang perempuan seperti gue. Yap, ideal bagi sebagian orang bukan berarti harus menyamaratakan target itu kepada setiap orang bukan? Dengan 'target ideal' itu agaknya orangtua gue cukup dipusingkan dengan ucapan para tetangga yang lebih suka mengulik kehidupan orang lain, oleh karenanya gue mendapatkan ultimatum untuk menikah di tahun ini. Hell! memang mencari jodoh semudah membeli toge di pasar apa?