rydenniel09
- Reads 1,362
- Votes 239
- Parts 45
Sejak awal, Gala menolak keras segala bentuk ikatan. Baginya, perjodohan hanyalah permainan keluarga yang ingin merantai hidupnya. Ia tidak menginginkan seorang istri, tidak menginginkan cinta, terlebih lagi tidak menginginkan kehadiran seorang perempuan asing bernama Sera yang tiba-tiba dipaksakan kepadanya.
Namun semakin keras ia menolak, semakin dalam ia terseret. Sera bukanlah sosok lemah yang mudah ia singkirkan. Ada sesuatu pada tatapan matanya yang penuh rahasia, pada senyum samar yang tak pernah bisa ia baca. Perlawanan Sera justru menjadi api yang menyulut obsesi dalam diri Gala. Dari kebencian, tumbuh rasa ingin memiliki dari penolakan, lahir kebutuhan untuk menjaga, mengikat, bahkan mengekang.
"Kau hanyalah milikku. Tak ada satu pun yang boleh menyentuhmu selain aku," begitu kata Gala, dengan suara sedingin es namun penuh kepastian.
Namun Sera bukanlah tawanan pasif dalam kisah ini. Di balik kelembutannya, ia menyimpan kekuatan yang tak terduga. Kata-katanya, seringai tipis di bibirnya, dan caranya menghadapi Gala justru menimbulkan dilema baru apakah ia benar-benar mulai jatuh hati, atau sedang memainkan permainan yang jauh lebih rumit?
Hubungan mereka pun berubah menjadi tarian antara cinta dan luka. Gala mencintai dengan cara yang salah dengan obsesi yang menyesakkan dada. Sementara Sera, di tengah segala jeratan itu, mulai merasakan getaran yang tak bisa ia bantah. Keduanya terikat dalam benang tipis antara cinta dan kehancuran, antara kebersamaan yang menenangkan dan keterasingan yang menyakitkan.
Pada akhirnya, apakah cinta bisa benar-benar lahir dari obsesi? Atau justru cinta itulah yang akan menghancurkan mereka berdua, meninggalkan luka yang abadi?
Kisah Gala dan Sera adalah kisah tentang cinta yang tak pernah sederhana cinta yang hadir dengan wajah tragis, membara sekaligus mematikan.