Hanya bercerita tentang dua pemuda dengan dunia yang saling bertolak belakang. Teman sekelas yang asing di sekolah, namun saling menemukan di sudut terkecil lain. Dunia mereka tak seharusnya bersinggungan. Karena bisa menciptakan nada-nada yang tidak terdefinisi. Yaitu, nada ke-13. ▪︎ ▪︎ ▪︎ "Kalau nada ketiga belas ada, menurutmu suaranya seperti apa?" ▪︎ ▪︎ ▪︎ written by @skyiver_ start: Agustus 2025 ✔️ slowburn ⚠️ Ini adalah cerita bxb. Jika kiranya topik ini dirasa sensitif, silahkan gulir cerita lain.

Perjalanan yang awalnya hanya sekedar tantangan, berubah menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang dia bayangkan. Gunung itu. Kabut itu. Dan seseorang yang berjalan di sisinya.

Gema itu terlalu cepat menilai orang lain, emosinya mudah terpancing jika ada yang ingin macam-macam padanya. Sedangkan Tirta sama sekali tidak peduli dengan sekitarnya, ia sangat tenang yang membuat emosinya susah ditebak oleh orang lain. Copyright © October, 2024 by Cadenza Isabelle.

Aaron Adnan Sanjaya, murid SMK kelas 11 yang kini sedang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan seorang kakak kelasnya yang bernama Zora Nia Segara. Dia pun berniat untuk mendekati gadis itu, namun siapa sangka Aaron tidak hanya menarik perhatian Zora, tetapi juga kembaran dari gadis itu, Ezra Gian Segara. Pantaskah ini disebut keberuntungan, atau malah bencana? "So who would you choose, me or her?"

warn!!! cerita mengandung unsur boyslove, homo, gay, bxb, dan sejenisnya. Diharapkan untuk bijak dalam menilih bacaan. Perkenalkan dua insan aneh bertolak belakang ini. Ia si raka dan bagas. Satu si pintar dan satu si pembuat onar. Mereka sama sama api, selalu saling membakar satu sama lain. Jika yang satu mematik, maka yang satu lagi akan mengobarkannya. Mereka berdua sama sama sumbu pendek. Hanya saja yang satu itu selalu berusaha untuk menjaga pandangan orang terhadapnya. Kata gaulnya sih 'jaga image' Ha ha Satu lagi sih entahlah, Katakan saja ia nakal, bandel, bebal dan semua hal buruk lainnya. Huh... tapi apakah kalian pernah berpikir bagaimana jika mereka berdua saling jatuh cinta? aneh? iya. Klise? mungkin? Entahlah...

"Bintang.. lo amer ya?" "..." "Soalnya senyum lo selalu bikin gue mabok hehe" "..." "Lo tuh- asu, Bintangnya kemana?" Isinya lika-liku perjuangan Stefan si jebolan ajang buaya darat langganan bk, buat nge-gaet Bintang. Waketos cuek, irit ngomong, minim ekspresi, tapi wajahnya muaniss pol duplikat emaknya no kecot. ⚠️WARNING!!⚠️ ⚠️ PERINGATAN KERAS!!⚠️ Semua tokoh, tempat, kejadian, alur murni fiksi. Jika ada kesamaan mohon dimaklumkan. Cerita ini tidak bermaksud untuk menyinggung pihak mana pun, sekaligus saya tekankan sekali lagi cerita ini ber-genre BL (Boyslove), GAY, HOMO. Bagi teman-teman sekalian dimohon untuk tidak salah lapak, jika tidak suka dengan cerita saya bisa dimohon untuk out secara baik-baik dengan tidak meninggalkan jejak komentar negatif!

"Lo inget gue, kan?" "Yang kemarin, kan? Oga yang kemarin? Inget." Bukan, bukan hanya yang kemarin. Dia jugalah Oga yang lima tahun lalu bahkan sepuluh tahun lalu. Lupa, ya? Oga, mahasiswa yang disebut cemerlang tidak, disebut pemalas juga tidak. Hidupnya hanya untuk bersenang-senang. Beruntung Oga berparas tampan dengan keuangan yang mapan. Oga dipertemukan kembali dengan temannya semasa SMP dulu dan mendapati diri temannya sudah tidak lagi sama dan sepertinya memiliki amnesia. Untuk 18 tahun ke atas (karena topik dan pembahasan yang akan diungkit di dalam cerita). Mohon bijak membaca, terima kasih!

(Ceritanya Udah Tamat ya) Tommy menyimpan perasaan pada seorang teman prianya bernama Fadil. Perasaan itu sudah dia jaga sejak pertama kali bertemu di hari pertama ospek. Empat tahun masa kuliah nyatanya tidak pernah mendekatkan mereka. Hingga akhirnya hari wisuda itu datang, dan setelah saat itu mereka tidak pernah bertemu lagi. Fadil telah terbang jauh mengejar ilmu ke Negeri Sakura. Setelah tiga tahun berlalu, Fadil kembali ke Indonesia dan mengingatkan Tommy kembali tentang rasa yang ia coba lupakan sekuat tenaga. Apakah kali ini akan ada cerita yang berbeda?

BL story✨️ Menjadi panitia pada acara sekolah, membuat Kenan masuk ke dalam zona yang berbahaya bagi jantungnya. Bagaimana tidak? Kenan yang selama ini hanya menatap wajah itu dari kejauhan akhirnya dapat berada di meja yang sama dengannya. Bahkan, siswa yang dikenal sebagai kapten basket, selalu masuk peringkat tiga umum dan menjadi anggota OSIS itu dengan senang hati memberikannya tumpangan. Semakin lama Kenan mengenal kepribadiannya, semakin Kenan sadar pula pada suatu kenyataan. Sebuah kenyataan tentang impian, harapan dan angan yang tidak selalu menjadi kenyataan. Bertepatan dengan itu, ia juga harus berurusan dengan Revan. Orang yang paling populer sekaligus berkuasa di sekolah. Siapa yang mau berurusan dengan Revan? Tidak ada. Pada akhirnya, Kenan yang menjadi pemain figuran pada cerita mereka harus masuk sebagai salah satu pemain yang cukup memprihatinkan raganya.