NidMutSal
maaf, aku tak ingin menamparmu. aku hanya ingin menggenggam erat jari jari ini bersamamu.
mendengar derap langkah yang senada. tanpa harus ada yang menanti diujung sana.
mengayuh sepeda disela sela kota itu mengasyikkan bukan?
setiap diri kita memiliki coretan yang berbeda. ditahun 2017 aku baru mengenal arti sebuah pena. kukira tinta hanya serpihan yang tak berdaya. ternyata salah. dia hidup.
aku mulai belajar mengenal huruf demi huruf. menyusun kata dan menyambungnya menjadi kalimat yang bernyawa. arrgghhhhhh!!!
kenapa aku selalu menulis tatkala di Bus 80 coret?
perjalanan pulang usai talaqy dari darosah menuju Hayy Asyir. aku tak peduli betapa banyak butiran air mata yang jatuh. biarkan dia basah. aku hanya bisa bersandar di jendela yang berdebu. tapi bulan tak bisu. ia selalu menemaniku. mendengar semua celoteh si Teteh.
entah...
itu mungkin bisa jadi jawaban paling singkat dan menyimpan misteri. hingga detik ini aku bingung kenapa aku tidak pernah belajar menulis secara serius. menulis hanya butuh keyakinan dan ketajaman. pecamkan mata sejenak, khayati betul setiap alurnya. tarik napas pelan pelan daaaan....
MAINKAN PENAMU !!!