Orlin Helga, cewek yang memegang teguh prinsip disiplin. Singa Betina, julukan yang ia dapati karena sikap tegas, galak, serta wajah datarnya. Hukuman pertama. Suatu musibah bagi Orlin. Ia hampir saja tidak mendapatkan hukumannya, tapi sebuah kejadian membuatnya tetap di hukum. Tidak hanya sendiri, melainkan bersama Catur Audison, cowok yang Orlin salahkan atas hukuman itu. Semenjak saat itu, Orlin selalu menjadi penyebab Catur mendapatkan hukuman. Orlin selalu melaporkan setiap kesalahan yang Catur buat. Orlin dengan segala kegalakannya itu, memiliki sifat yang berbanding terbalik jika sudah di hadapkan dengan Fian. Hal itu menjadi tanda tanya besar bagi warga sekolah. Suatu tragedi, mengubah pandangan Orlin tentang Catur dan Fian. Tapi saat itu juga, masalah Orlin menjadi semakin rumit. Cewek yang terkenal galak itu, memiliki rahasia besar. Lalu, bagaimana cara Orlin menghadapi masalah yang datang silih berganti? Bagaimana jika rahasia itu justru menimbulkan masalah baru?

Ini bukan cerita tentang badboy bertemu dengan sang pujaan hati lalu diklaim menjadi miliknya Ini juga bukan cerita tentang badboy bertemu badgirl Ini cerita tentang bagaimana Viona mengejar dan menaklukan hati beku sang ice ketosnya, meski jatuh berkali-kali namun Viona tak pernah lelah semakin dia berjalan dia semakin jatuh lebih dalam pada pesona sang ice ketosnya. Belviona Tatalia Anggara, gadis berparas cantik, unik dengan segala keceriannya mampu membuat semua orang dapat menyukainya, tapi siapa sangka di balik keceriaannya banyak luka tesemat di hatinya. Suka melanggar aturan, menyukai hal-hal yang berbau karamel dan menyukai segala yang berhubungan dengan Virgo. Virgo? Atau lebih tepatnya Alvirgo Jeandra Alatas, lelaki berparas tampan dengan sejuta pesona, hatinya yang beku dan tak tersentuh mampu membuat seorang Viona jatuh hati, berawal dari Viona yang terlambat masuk waktu MPLS dan dipertemukan dengan ketos dingin membuat Viona bertekat untuk menaklukan hatinya. "Kak Virgo, kapan Kak Virgo suka sama Viona?" tanya Viona. "Gue gak suka lo dan gak akan pernah suka sama lo," Virgo menipis tangan Viona dan berlalu pergi dari hadapan gadis itu. "Jangan lupa kodrat bahwa setelah A itu B, Kak Virgo," teriak Viona saat Virgo menjauh dari hadapannya. Apakah Virgo mau membuka hatinya untuk Viona? Karena menurut Virgo, Viona itu Aneh. "Kak Virgo itu kaya Karamel buat Vio" "Kok gitu?" "Pelengkap, sekaligus topping tebaik buat hidup Vio" *Kamu itu nyata, tapi sayang kamu sulit digengam untuk mengarungi realita yang ada* Writer @twstoriesss

Kalau robot bisa dikendalikan oleh remote. Salsa juga bisa mengendalikan manusia dengan sebuah buku. ### Kata orang, manusia adalah tokoh, dan tuhan sebagai penulis skenarionya. Awalnya hidup Salsa begitu. Selalu menjalani nasib yang ditentukan Tuhan. Hanya bisa protes dan marah-marah seperti orang gila jika nasib itu tak sesuai ekspektasi. Seperti kebanyakan orang, normal. Namun suatu hari dia marah akan takdir yang ada. Dimana dia malah dijadikan kurcaci bukan seorang putri. Dia tidak terima, dia protes dengan Tuhan. Tapi entah keberuntungan dari mana, saat itu juga ia menemukan sebuah buku. Yang katanya bisa mengabulkan semua permintaan. Dia tak langsung percaya. Namun dia membuat satu permohonan berbekal rasa iseng. Siapa duga, permohonan itu jadi kenyataan. Dari sana, petualangan Salsa dimulai. Berbekal sebuah buku. Akankah Salsa bisa merubah takdirnya? Atau malah mendapatkan sudut pandang yang mengikis keegoisan yang ada di dirinya?

Don't get crushed Romiko Erlangga. Pemuda bermata cokelat itu telah banyak menumpuk perih. Hidupnya terombang ambing keluarganya tercerai-berai, Romi frustasi hingga tanpa sengaja melakukan sebuah dosa. Cintanya pergi dengan cara menyakitkan. Lambat laun berjalan, ia mencoba bangkit. Bahkan sempat berlari, namun itu hanya sementara karena masalalunya datang lagi. Naimma ananda putri, hadir kembali dengan cinta yang sama. Sederet kenangan muncul begitu saja, membuatnya bimbang antara mengabaikan atau menghiraukan gadis itu. Naimma mengajarkan Romi bagaimana menerima dengan lapang dada apa-apa yang telah terjadi, senyuman yang sempat pudar kini tercetak jelas di bibir Romi. Ia lupa jika lukanya belum tertutup sempurna, karena dasarnya luka itu hanya tersamarkan bukan tersembuhkan. seperti waktu yang mengobati luka. Romi melampiaskan kekecewaannya pada apapun yang ada dihadapannya. Penghianatan itu hadir. Pengaruh dari orang-orang terdalamnya membuatnya semakin bimbang hingga ia tersadar lalu bertanya-tanya : Akankah dirinya benar-benar dibutuhkan Vivi Permatasari