Hunter. Belakangan ini hal itu menjadi topik pembicaraan hangat. Sebuah pekerjaan yang sangat berbahaya, namun sangat menguntungkan. Di mata publik mereka adalah seorang pahlawan, seorang idol Menjadi yang terlemah diantara para hunter tidak menutup peluang Yama Kalana untuk menapaki jalan itu. Meski selalu terluka, tidak pernah sekalipun ia berhenti. Baginya ini adalah satu-satunya pilihan untuk melunasi hutang keluarganya. Sering kali ia harus menghadapi situasi hidup dan mati, seakan itu adalah hal yang wajar baginya. Begitu pula dengan saat ini, ketika sosok monster dengan mudah membantai sebagian besar hunter yang berburu bersamanya. Memancarkan teror ditiap langkahnya. Ia bisa saja kabur seperti biasanya, namun kali ini ia memilih hal yang berbeda. Ia melompat diantara seorang gadis dan monster itu. "YAMA!" Suara melengking dari gadis itu memecah keheningan disana. Air matanya tak berhenti menetes ketika melihat lengan monster itu menembus tubuh Yama. 'Jadi inilah akhirnya?' Tepat sebelum kesadarannya menghilang, suara asing mencapai uji pikirannya dan mengatakan; ia baru saja meninggal dan semua persyaratan sudah terpenuhi. Apa maksud dari semua lelucon ini?

Apa yang kalian lihat? hah? Ringkasan cerita? tidak-tidak itu tidak akan mungkin ada. Memangnya kalian kira hidup orang bisa disingkat-singkat? Blurb? Aku tidak mengerti apa yang kalian katakan jadi jangan bertanya yang aneh aneh, Ok? "Hei Anggara, lakukanlah dengan benar! dasar!" Itu Ria? Kenapa dia disini? "Kalian benar-benar akrab, ya?" Bahkan melodi? "ENGGAK! dan Hei, kenapa kalian ada disini? Bukankah ini laman pribadiku?" "Sudahlah kamu itu tidak punya privasi, karena itu kami semua disini, benarkan Raka?" Arslan juga? sebenarnya apa ini? "Arslan benar. Ayolah biarkan ini jadi romansa lelaki!" "ROMANSA NENEKMU SALTO! Ini cerita Komedi kehidupan tahu! Oiya, kenapa kalian semua ada disini? sebenarnya apa ini?" "Jadi ini cerita komedi atau kehidupan? Jangan plin-plan!" "Kenapa kamu malah memarahiku? tanyakan penulisnya sana! dan Oi! Tolong jangan abaikan aku, ini laman pribadiku!" "He? Jadi ini bukan cerita romansa?" "Eh? tidak, bukan begitu maksuku, Melodi..." "Jadi ini cerita apa?" "Argh sudahlah, terserah kalian. Lagipula ini cerita tentang kita semua." Yup, bahkan dilaman pribadi ini pun aku tetap diganggu oleh mereka. Dasar! Genre : slice of life, komedi, drama, romance (?) disarankan untuk dibaca Remaja berumur 15 keatas, karena adanya bahasa yang kurang pantas untuk anak dibawah umur. Update type : slow Copyright© Just Nana "Tinta Fiksi"

Apakah kita benar bisa? Apa semua usaha kita selama ini sia-sia? BUGH! "KENAPA?!" "KENAPA KAU BERPIKIR SEPERTI ITU?!" "Apanya yang salah? Kita hanya gagal sekali!" Laki-laki itu meluapkan amarahnya. "Apa yang bisa kita lakukan? Setelah semuanya..." Laki laki itu tergelik, emosinya masih belum juga turun. "Apa cuma sekecil itu tekadmu? Baiklah, buat apa kita lanjutkan lagi. Aku berhenti!" Sunyi, senyap. Tidak ada niatan untuknya bangun. Setelah menerima pukulan itu, bahkan setelah sabahatnya pergi. Menyisakan dirinya dan seorang lagi. "Aku kecewa padamu. Kukira, kamu setidaknya bakal mencegahnya. Kukira kamu setidaknya memberikan kita semangat. Tapi aku salah..." "..." Apa yang bisa kulakukan? Yah, mungkin ini yang terbaik. ... .. . . "Ada apa kak?" Senyuman itu... "Ayo berjuang bersama!" Kenapa? Kenapa dia datang? "Akan aku pastikan, kali ini. Kali ini kita pasti! Jadi jangan menyerah!" Apa mungkin? Tapi, aku sudah mencobanya. Genggaman tangannya. Tatapan matanya. Kenapa? Kenapa dia datang? Kenapa disaat seperti itu. "Karena itu... Ayo! Kita bangun lagi, kak Sky!" Yah, setidaknya untuk kali ini... Aku akan mencobanya lagi, aku ... Tidak! Kita akan tunjukkan! Tunggu saja! ©Road of Legend's -Just nana.