Kau tawarkan cinta yang dulu tak lagi ingin kupercaya. Kau yakinkan aku bahwa bersamamu kelak aku akan bahagia, namun nyatanya, pada akhirnya kau pun meninggalkanku sendirian, setelah begitu banyak kenangan kau ciptakan. Mencintaimu adalah kisah patah hati terhebatku, dicintaimu dulu aku pernah merasa sangat diistimewakan, hingga aku menutup mata dari kata perpisahan yang bisa saja membentur kisah kita di tengah jalan. Dan yah, benar saja, itu benar-benar terjadi pada akhirnya. Karya 'Sebatas Pernah' kutulis tuk mewakili perasaan para wanita yang patah hati; sebab dikecewakan, dikhianati dan ditinggalkan saat cinta sedang hebatnya bersemi. Aku menulis ini pun, bukan maksud untuk kembali mengenang kisah yang usai sudah. Tapi aku menulis ini untuk membuktikan pada hati, bahwa perihal kepergian bukan hanya tentang menangisi yang telah pergi, namun juga tentang ketabahan dan penerimaan juga mengerti arti kesadaran diri. - syn

Sesosok wanita itu hanya mampu terdiam sembari menangisi seseorang yang teramat sangat ia cintai. Namun, dalam sesenggukannya, ia berdoa: "Semoga Tuhan hapus perasaanku saat ini, atau setidaknya, semoga Tuhan menghabiskan harapku saat kau tiba-tiba datang lagi." Seketika punggung laki-laki itu tak lagi terlihat di depannya. Dan tanpa disadari, hari itu adalah hari terakhir pertemuan mereka. Recvy Ineka Putra, 2020