Apik
3 stories
Alvaro ✔ [COMPLETED] by ariniimandasari
ariniimandasari
  • WpView
    Reads 241,264
  • WpVote
    Votes 12,075
  • WpPart
    Parts 39
Sejak kematian orang tuanya, hidup Alvaro berubah drastis. Tekanan demi tekanan terus ia dapatkan selama hidup serumah dengan ketiga pamannya (Adrian, Raka, Ferrel). Hingga terpaksa membuatnya menjadi bad boy. Lambat laun keanehan mulai muncul di kehidupan Alvaro. Mulai dari misteri kematian orang tuanya hingga rahasia yang disembunyikan oleh ketiga pamannya. Hal itu pun membuat Alvaro geram dan akhirnya turun tangan memecahkan semua masalah ini. Sendirian. "Mulai hari ini... kau akan menjadi milikku. Selamanya." Start : 15 Maret 2017 End : 24 Januari 2020
Kahfi dan Yumna 2 by ReynBee
ReynBee
  • WpView
    Reads 1,922,442
  • WpVote
    Votes 150,321
  • WpPart
    Parts 64
SEQUEL KAHFI DAN YUMNA. Baca Kahfi dan Yumna dulu. Hidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) semakin sempurna sejak memiliki Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi) dalam hidupnya. Bukankah indah kehidupan mereka berdua yang kini penuh warna? Tapi, apakah meraih bahagia semudah yang mereka kira? Kahfi dan Yumna masih akan terus mencari tahu kebenarannya. Tentu tidak berdua saja. Masih dengan keluarga mereka yang hobi bertengkar dengan Reni, teman-teman kampus mereka yang serba kepo, dan abang-abang kantor yang jahil itu! ___ "Ya Allah, salam dulu, sih." "Assalamualaikum. Apaan, sih? Mau apa?" "Ehem. Waalaikumsalam. Halo. Selamat pagi adik gue yang ganteng." Danny terkekeh. "Gimana pagi lo hari ini? Cerah?" Kahfi mengernyit curiga. "Langsung aja. Lo mau ngomong apa?" Danny masih menebar tawa tidak jelas dari jauh. Suaranya berbisik tiba-tiba. "Eh, gimana semalem? Bulan madunya berhasil? Yumna gimana? Yumna enak? Buruan ya, Miko request keponakan! Urgent!" Kahfi meringis kaget. "Ya Allah Bang, jaga omongan lo itu!" "Haha... Tapi berhasil, kan? ___ Copyright © 2019
PENGEMIS KAMPUNG BAYANG by AhmadDanielo
AhmadDanielo
  • WpView
    Reads 278,902
  • WpVote
    Votes 42,730
  • WpPart
    Parts 25
Ketika sekeping rupiah tak datang, mereka menjemput sendiri ke rumah orang. Hampir setiap tengah malam. Kampung Bayang jauh dari pusat kota. Kampung Bayang juga jauh dari sejahtera. Yang berjajar di pasar bukan hanya pedagang, tapi juga peminta-minta.