640013
35 cerita
oh, haris oleh woodanik
oh, haris
woodanik
  • Membaca 445,620
  • Suara 91,921
  • Bagian 29
Tentang bagaimana aku mencintai seorang Haris Januar.
Dermaga oleh FRAKSIONASI
Dermaga
FRAKSIONASI
  • Membaca 48,243
  • Suara 6,554
  • Bagian 21
↺ ☾ bahasa | lowercase ☽ ❝ satu tangan untuk engkau genggam, memeta angan dan sebuah jalan pulang. ❞ ft, hendery wong. © GODDESSPARK
Kaleidoskop✔ oleh Tenderlova
Kaleidoskop✔
Tenderlova
  • Membaca 982,102
  • Suara 192,945
  • Bagian 45
[SUDAH TERBIT] TRILOGI BAGIAN 2 Bagi Davina, dia dan Jovanka adalah dua hal yang berbeda. Hidupnya terlalu rumit untuk dijelaskan, seperti terjebak dalam labirin waktu yang membingungkan. Tapi bagi Raja, keduanya sama saja. Raja mencintai Davina dan Jovanka apa adanya. Keduanya sama-sama menjadi alasan untuknya bangkit dari keterpurukan. Rahasia antara Davina dan Jovanka, perjalanan dimana Raja bertemu kembali dengan Papa, tentang segala hal yang belum selesai di masa lalu. Mungkin kah mereka melewati waktu bersama-sama? Atau Dav harus menyerah dan pergi meninggalkan Raja? ©tenderlova, 2020
Shakuntala✔ oleh Tenderlova
Shakuntala✔
Tenderlova
  • Membaca 165,031
  • Suara 33,718
  • Bagian 8
Part of "Antologi Bulan Desember" Di tahun kedua, aku masih berada ditempat yang sama saat terakhir kali kamu meninggalkan aku. Di tahun ketiga aku masih bertahan di tempat yang sama. Tidak ada yang benar-benar berubah. Jika memang ada, itu adalah kita. Di tahun keempat, kamu benar-benar tidak kembali. ©tenderlova, 2020 | Shakuntala
Tulisan Sastra✔ oleh Tenderlova
Tulisan Sastra✔
Tenderlova
  • Membaca 15,753,621
  • Suara 1,758,915
  • Bagian 31
[SUDAH TERBIT] "Sahara, hidup itu perihal menyambut dan kehilangan. Kamu tahu lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, kan? ya kira-kira begitu lah. Tapi kamu tahu alasan kenapa manusia punya perasaan? sebab itu adalah satu-satunya cara kamu mengingat dengan kesan yang tak habis-habis. Jadi jangan terlalu sedih jika menemukan kehilangan-kehilangan lainnya. Sedihlah seperlunya, lalu ingat bahwa sebenarnya kamu tidak benar-benar kehilangan. Sesuatu itu abadi dalam kenang yang kamu bawa dalam perasaanmu. Sampai sini paham, kan?" "Sastra, kamu lupa tentang satu hal. Semakin singkat suatu cerita, semakin dalam luka yang tertoreh. Kehilangan memang akan terus terjadi. Tapi kalau boleh aku memilih, aku belum siap kehilangan kamu." Catatan: baca cerita ini di rumah aja, jangan ditempat umum. Demi keselamatan kita bersama. Terima kasih. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.
Narasi, 2021✔ oleh Tenderlova
Narasi, 2021✔
Tenderlova
  • Membaca 3,937,541
  • Suara 669,926
  • Bagian 31
[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA TULISAN SASTRA Bulan juni datang lagi. Padahal sisa-sisa juni tahun lalu belum sepenuhnya selesai. Beberapa sedih dan sesal masih tertinggal dan membekas dengan baik. Tapi setiap kali Nana mendongak dan menatap langit yang biru, ia selalu merasa, "Aku pikir setelah dia pergi, dunia akan runtuh. Tapi ternyata langit masih tinggi, burung masih terbang dan waktu masih berlalu." Tahun depan, bulan juni pasti akan datang lagi. Dan sebelum bulan itu datang lagi, Nana berharap, dia bisa menyelesaikan segala hal yang belum selesai. ©tenderlova, 2021 | Narasi, 2021
Pramoedya [PREVIEW] oleh Tenderlova
Pramoedya [PREVIEW]
Tenderlova
  • Membaca 228,609
  • Suara 59,125
  • Bagian 20
[Sudah tersedia di toko buku] Dimitri kembali pulang, tapi di tengah perjalanan, ia menyadari bahwa pulangnya tidak lagi terasa sama. Yang dibawanya bukan hanya koper dan kenangan dengan kota New York, tapi juga rindu. Rindu yang sampai mati pun ia tahu tidak akan pernah berbalas. Dari awal ia menunggu di boarding room, berjalan di garbarata, mengantre di kabin yang sesak, duduk di kursi dekat jendela--karena dia memang sengaja membayar mahal untuk view itu, sampai ia melihat lampu-lampu New York untuk terakhir kalinya, Dimitri sadar benar bahwa pulangnya tidak akan pernah bersambut. Tapi tetap, ia berkata lirih, "Pram, aku pulang." Tenderlova, 2022
Meant 2 Be✔ oleh Tenderlova
Meant 2 Be✔
Tenderlova
  • Membaca 616,641
  • Suara 110,093
  • Bagian 26
[SUDAH TERBIT] BAGIAN KEDUA NARASI, 2021 Dulu, Lestari pikir bahwa dia adalah kelopak bunga dandelion yang terbang terbawa badai. Sejak muda, ia terbiasa melalang--menangkis segala macam cambukan hidup yang bisa saja meremukkan dirinya. Menginjak remaja, kelopak dandelion itu jatuh di sebuah tanah yang tandus, lalu hidup seadanya di tengah-tengah ketidak pastian semesta. Namun begitu dewasa, Lestari sadar bahwa dia bukanlah setangkai bunga dandelion yang tangguh. Bukan. Dia adalah sebuah kapal yang kehilangan jangkar. Kemudian badai datang jauh lebih besar dari sebelumnya. Kini, Lestari berlayar tak tentu arah. Dia tidak punya kompas, dan dia tidak bisa berhenti. Dia hanya bisa terus berlayar tanpa tahu kemana ia harus pergi. Suatu saat, bisakah kapal itu menemukan dermaga untuk bersandar? atau di tengah laut, dia akan tenggelam lalu hilang begitu saja dari peradaban? ©tenderlova, 2022 | Meant 2 Be, 2022
singgah, jeno ✔️ oleh jeno-ly
singgah, jeno ✔️
jeno-ly
  • Membaca 151,691
  • Suara 26,930
  • Bagian 18
[bahasa ㅡ au] terima kasih sudah pernah singgah, walau hanya sementara. ©jeno-ly, 2020.
plano. oleh cigsberry
plano.
cigsberry
  • Membaca 13,515
  • Suara 2,250
  • Bagian 16
ft. 나 재민 : na jaemin ❝ sekala riuh siuh atmanya jatuh berpeluk simpuh pada sosok rapuh desember, 2020 ©puanabu