WAJIB BACA!!!
3 stories
THE LOST SEASON (Book 2) by Chaesa_vy
THE LOST SEASON (Book 2)
Chaesa_vy
  • Reads 328,955
  • Votes 17,852
  • Parts 30
Seandainya dulu ia tidak bertahan pada Gabriel, seandainya dulu ia menerima orang lain selain Gabriel, seandainya dulu ia memilih mendengarkan orang lain, dan... mungkin seharusnya memang Shilla menerima Cakka hari itu, Tapi kalau begitu kejadiannya, maka cerita ini tidak akan pernah ditulis, dan kisah ini tidak akan pernah ada. Semuanya akan berbeda. == For those who don't know, this is the sequel of Season To Remember (STR). And if you haven't read the first story yet, then u better read soon on itslifenote.blogspot.com or https://www.facebook.com/chaesa13
SEASON TO REMEMBER (Book 1) by Chaesa_vy
SEASON TO REMEMBER (Book 1)
Chaesa_vy
  • Reads 278,738
  • Votes 13,491
  • Parts 26
⚠️ tw // s h *Meet the summer ... Dia adalah musim panas. Musim panas yang hangat dan ceria. Musim panas yang membawa tawa dan bahagia. Musim panas berwarna. Dan musim panas yang tidak berlangsung selamanya. Ashilla Summers, putri tunggal Flint Sinclair, kepala keluarga terpandang di sejagad Amerika. Lihatlah, mata Hazel yang ceria itu, tidak selamanya memancarkan sinar. Ia bukan matahari, yang bersinar terus tanpa merasa lelah. Ia manusia. *Meet the winter ... Pria itu seperti musim dingin. Musim yang paling dibenci Ashilla Summers. Bagaimanapun, sesuai namanya, ia jauh lebih menyukai musim panas. Tapi pria itu bukan musim panas, yang penuh warna, yang ceria, yang hangat. Seperti katanya tadi, musim dingin. Dingin. Beku. Dan tenang. Terlalu dingin untuk tersenyum. Terlalu beku untuk tertawa. Terlalu pucat untuk berwarna. Perkenalkan dia sebagai Cakka Calvary. Putra pertama keluarga Calvary, kakak dari dua adiknya. Pria bermata kelabu yang tidak terbaca. Like snow, he's beautiful but cold. * Meet the fall ... Pecinta musik dan olah raga. Penakluk wanita. Pembenci hujan. Mario Stevano adalah bagian dari Musim Gugur. Musim gugur yang tenang, namun menghanyutkan. Musim gugur yang diam namun mampu membuat siapapun takluk pada pesonanya. Tidak banyak bicara, namun mengantarkan melodi. Singkat, namun mampu mengubah warna. Menyandang gelar pemusik muda terbaik di Amerika. *Meet the spring Dia tenang dan tidak banyak bicara. Menurutnya, beberapa hal cukup pantas untuk disimpan seorang diri. Tidak ada yang perlu tahu. Hanya dia dan Tuhan. Alyssa Springs. Musim semi yang indah dan hangat. Tatap matanya, dan temukan banyak rahasia yang tidak tersingkap di sana. Senyumnya bagai sakura pertama yang mekar di musim semi, menyenangkan dan sejuk dipandang mata.
AFTER SEASON (Book3) by Chaesa_vy
AFTER SEASON (Book3)
Chaesa_vy
  • Reads 334,558
  • Votes 18,151
  • Parts 27
⚠️trigger warning // s h Ashilla Sinclair tak pernah mengira takdir akan membawanya ke hari dimana ia melangkah dalam balutan gaun putih, dengan pria itu menunggunya di atas altar. Menggenggam sebuket Lily of the Valley dan berjalan di atas sepatu yang dipakai Ibunya ketika menikah dengan Ayahnya. Cakka Calvary tak pernah melihat pengantin begitu cantik bahkan saat nyaris jatuh sekalipun, tak ada yang lebih manis ketimbang semburat merah di pipi Shilla pagi itu karena malu nyaris merusak pernikahannya. Ashilla tahu bahwa sejak awal, pernikahan bukanlah sesuatu yang harus dihadapi oleh seorang gadis sembilanbelas tahun yang bahkan masih berkutik dengan kuliah tahun pertamanya. Ia tahu menikah dengan Cakka-seorang calon dokter yang tinggal beberapa bulan akan lulus-sama sekali bukanlah hal mudah. Pria itu masih dingin, masih tak peduli dan masih sulit ditebak. Sorot matanya masih kelam dan mengintimidasi, senyumnya masih samar tak pernah berbekas. Kehadiran Suri, gadis berparas cantik dengan keanggunannya, justru menjadi awal perjalanan pernikahannya. Tutur lembutnya, bagaimana caranya menatap Cakka seakan membawa kepingan teka-teki bagi Shilla. Semakin Shilla ingin tahu, semakin rasa penasaran membawanya menuju hal-hal di luar perkiraannya. Alasan-alasan di balik setiap kejadian yang tidak ia mengerti dan rahasia di balik kehidupan pernikahannya. Pada akhirnya, berpisah terasa sebagai sesuatu yang benar untuk dilakukan.