"Ya Allah jika memang cintaku padanya tidak engkau ridhai. Mengapa Engkau ciptakan begitu megah rasa ini dalam dadaku." *** Hubungan Inaya dan Naufal awalnya baik-baik saja. Naufal sudah siap menemui orang tua Inaya, hanya saja selalu dicegah oleh Inaya. Bukan tanpa alasan, Inaya punya alasan sendiri. Bukan pula karena ia tak mencintai Naufal, sebab ia benar-benar mencintai pemuda itu. Namun sebuah kejadian membuat semuanya jadi kacau. Acara liburan keluarga yang seharusnya menyenangkan malah membawa Inaya kedalam sebuah masalah. Dan ketika masalah itu tiba, entah kenapa Naufal tiba-tiba menghilang. Dan Inaya harus berurusan dengan Zaidan, pemuda jutek yang hobinya marah-marah. Tapi sebuah fakta dari masa lalu membuat Inaya tertampar. Bagaimana mungkin Naufal dan Zaidan sebenarnya saling terhubung di masa lalu? Kenapa bisa? Dan mungkinkah itu alasan kenapa Zaidan menjadi seperti sekarang ini?

Kumpulan puisi yang ia tulis dalam kegembiraan, kesedihan, kebimbangan, dan semua itu dibungkus dalam kemabukan kopi--kalau sekiranya dompetnya mendukung untuk beli kopi.