✨HARAP FOLLOW AKUN PENULIS SEBELUM MEMBACA KARYANYA!!!✨ Aku masih cukup muda untuk memikirkan jodoh. Bahkan, umurku baru akan menginjak 20 tahun. Di saat aku ingin fokus dengan magang dan tugas akhirku agar mimpiku bisa terwujud, dorongan untuk segera menikah justru datang dari berbagai arah. Kakakku yang sudah terlampau mapan, tetapi masih single, dosbingku yang terang-terangan menaruh rasa dan mengajak menikah, juga ada asisten manajer keuangan di tempatku magang yang tiba-tiba mengajakku bertaaruf di pertemuan ketiga kami. Namun, seseorang yang kusebut pacar justru tak bergerak untuk membawa hubungan kami ke jenjang pernikahan. Rumit, lumayan. Hidup di kelilingi para lelaki yang mengajak menikah sering kali membuatku penat. Akan tetapi, siapa yang menyangka jika ada setitik cinta hadir untuk salah satunya. Semua belum usai. Cintaku belum tentu berakhir di pelabuhan yang kuingini. Kesalahpahaman, mimpiku, juga ada hal lain yang membuatku harus fokus pada satu titik. Namun, siapa mengira jodohku datang justru tanpa perhitungan dan rencana. Jodoh adalah cerminan diri. Kata Bunda kepadaku dan Mas Ilham, "Daripada kamu sibuk cari jodoh yang belum tentu datang sekarang, mending fokus buat perbaiki diri. Insyaallah, jodohmu adalah cerminan dari dirimu." ⛔PLAGIAT HARAP MENYINGKIR!!!⛔

Tersedia di toko buku Juga bisa beli di shopee Highest Rank #1 in spiritual 30/7/18 s/d 07/8/18 "Kita udah nikah dan kamu minta kita tidur di kamar terpisah?" "Ya. Keberatan?" "Oke, kita liat aja entar siapa yang minta sekamar duluan." "Siapa takut? Kamu pikir aku akan ngemis minta tidur sama kamu duluan? Nggak akan!"

MOHON FOLLOW SEBELUM MEMBACA!! Sangat dianjurkan untuk membaca novel "Assalamu'alaikum, Ya Habibi Qolbi" terlebih dahulu sebelum membaca novel ini!! Ketika hati dan cinta diuji melalui peliknya cobaan hidup. Mampukah dia tetap teguh akan sesuatu yang dipertahankannya? Atau justru kehilangannya demi sesuatu yang baru, yang Tuhannya hadirkan sebagai pelengkap kekosongan hati? Kisah yang bercerita tentang kesetiaan dan cinta seorang istri bernama Zahra akan sosok yang menjadi penguat jiwanya. Bagaimana Allah mengujinya melalui cobaan pelik yang dengan berbagai hal yang menjungkirbalikkan hatinya hingga berkali-kali ia dihujani dengan cobaan hidup yang begitu menyayat sekaligus menguatkannya. Dapatkah ia bertahan akan sesuatu yang ia genggam erat selama ini? atau justru mengalah akan keadaan yang menyulitkannya, yang membawanya pada titik di mana ia harus melepaskan sesuatu yang berharga dalam hidupnya dan menerima sesuatu yang mungkin akan menjadi pelengkap bagi kekosongan hatinya. * * * * * "Bagaimana bisa aku melepasmu dengan mudah, di saat ingatan tentangmu semakin lekat. Bahkan, di saat hadirmu kini semakin jelas terlihat di mataku." ~Azqiya Hayfa Azzahra "Jangan pernah melihat sosoknya dalam diri saya jika itu melukaimu. Namun, jika kehadirannya dalam diri saya membuatmu kembali bahagia. Tidak masalah bagi saya menjadi bayangannya di matamu. Saya ikhlas." ~Kailash Habibi Arrasyid "Aku tidak memintamu untuk melupakannya, juga tidak memintamu untuk berhenti mencintainya. Kenang dia sesukamu, cintai dia selama yang kamu ingin. Hanya saja, beri aku sedikit ruang di hatimu untuk kutinggali. Hanya sedikit, kurasa tidak sulit." ~Muhammad Farid Ihsanuddin ❎ PLAGIAT WAJIB MENYINGKIR!!!