"Karena bunga akan mekar pada waktunya." Amazing Cover by Seulwoonbi *** Punya pacar yang suka marah-marah seperti Austin memang ribet. Sampai Nesha, pacar Austin, harus sering bersabar menghadapi sikap Austin kepadanya. Selain suka marah-marah, Austin juga suka mengatur hidup Nesha. Nesha yang hobi menulis, selalu saja merahasiakan niatnya agar Austin tidak melarangnya untuk melakukan hobinya tersebut. Akhirnya, Nesha mulai menuntun Austin untuk menjadi lebih baik. Austin yang awalnya suka marah-marah mulai berubah sedikit demi sedikit akibat kehadiran Nesha di hidupnya. Bunga akan mekar pada waktunya. Sama seperti sifat seseorang. Sifat seseorang bisa berubah kapan saja. Lagi pula, tidak ada perubahan yang tidak mungkin. Namun apakah Austin bisa berubah? Akankah Nesha berhasil untuk menuntun Austin untuk menjadi lebih baik?

" Tolong berhenti melakukan hal bodoh dengan menunggu saya " " Bahkan sampai bintang kehilangan cahayanya, saya tetap nunggu kamu " Menunggu, satu kata yang membosankan untuk dilakukan. Tapi tidak bagi Raina Amatasya, gadis penyuka hujan, langit dan segala isinya. Baginya, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk menunggu laki laki yang sangat dicintainya itu. Namun, bagaimana jika ada orang baru yang berusaha masuk ke dalam hatinya? Apakah penantian Raina akan goyah? Atau mengabaikan hati yang lain demi penantiannya yang tak berujung itu? Entahlah, hanya si pemilik hati yang tahu. [ 03/05/2020 ]

Benci adalah awal dari cerita ini. Dan cinta merupakan akhir ceritanya. Inilah kisah Axelle Elvano yang bertemu dengan Keysa Nasha Razeta❤

"Ketika aku mencintai pria yang sama dengan pria yang dicintai oleh saudaraku sendiri," *** Ini bukanlah cerita badboy ataupun badgirl. Tapi ini adalah cerita tentang kakak beradik yang mencintai pria yang sama. Bagaimanakah kisahnya? Silahkan kalian baca kisahnya dan jangan lupa untuk follow author terlebih dahulu:)

"Aku tidak pernah menyesal kita saling bertemu, yang ku sesali hanya rasa yang sangat besar di waktu sesingkat ini."- Aretta Queensha Kesyawari. "Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihan, tapi jatuh cinta denganmu benar-benar di luar kendaliku."- Langit Sebastian Bratadirkasa. Selamat membaca kisah hidup Langit Sebastian Bratadirkasa ❤️ Langit, siswa SMA Meteor yang terkenal berandalan dan rajanya pembuat onar. Langit, siswa dengan segudang prestasi, si professor fisika kebanggaan SMA Meteor. Cowok badboy yang memiliki sifat teramat dingin dan cuek hingga mendapatkan sebutan "Kutub Utara". Ini terjadi karena kepergian adik perempuannya. Sejak saat itu kehidupan Langit berubah 180°. Tawuran, bolos sekolah, cabut dari sekolah, sering ke club, hingga pulang pagi itu semua adalah bentuk pemberontakan Langit atas rasa sakitnya. Hingga kehadiran sosok perempuan mulai mengubah semuanya. Perempuan yang datang tanpa permisi, membuat keadaan semakin rumit diselesaikan. Sebuah tragedi yang sulit dilupakan, membuat Langit membenci kehidupannya yang sekarang. Berbagi tuntutan terus datang menghampirinya. Termasuk tuntutan menjadi ketua geng motor. Lionerz-Geng motor yang didirikan Baron kini harus terus dilanjutkan dan dibesarkan oleh orang yang tepat. Bukan itu yang Langit inginkan, hanya satu yang dia mau-mamanya sembuh! Apa Langit berhasil membuat mamanya sembuh seperti sediakala? Akankah semua baik-baik saja setelah itu? Dan bisakah pertemuan ini berakhir tanpa perpisahan? SELECT COMA OR PERIOD! DON'T WAKE THE SLEEPING LION! Penasaran? Langsung cek yuk ✨ RANK🏅 #1 for Semoga Suka [24-09-2020] #4 for Fisika [24-09-2020] #5 for Kimia [19-09-2020] #1 for cowokbadboy [05-12-2020] Start : 27 April 2020 Finish : Follow dulu yuk baru baca :-)

Diam. "Hanya itu yang bisa ku lakukan saat melihat mu ada di pandangan ku. Diam, hanya itu yang ku lakukan saat kamu berada di dekat ku. Diam, hanya itu yang bisa ku lakukan saat melihat kamu dengan dia. Diam itu lah aku. Sangat membosankan jadi aku yang hanya bisa diam di saat hati nih mulai lelah, rapuh, sakit. Tapi aku bisa apa? Yang bisa ku lakukan hanyalah diam." Alysa Adara Razeta "Ku mohon bertahan lah." Artha Hanif Antares