"Mas kenapa nggak bilang aku cantik?" Daffa yang sedang mengeluarkan pakaian dari mesin cuci berhenti sejenak, melirik Aira dan bertanya, "kenapa emangnya?" "Kalau Mama bersin, Papa selalu nyahut 'bersin aja kamu tuh cantik, Ay.' Mas nggak mau kayak Papa juga. So sweet, lho." "Oh," respon Daffa lalu kembali pada kegiatan awalnya seperti tidak peduli. Rasanya Aira pengin teriak-teriak memaki Daffa yang hidupnya lempeng saja seperti tidak ada keinginan untuk menyenangkan istrinya. Normalnya suami orang itu memuji kecantikan istri, ini Daffa punya istri secantik Aira malah acuh, cenderung tidak peduli. Benar-benar Daffa ini menguji kesabaran Aira. Tapi, selang beberapa detik, Daffa kembali bersuara, "nggak bersin aja kamu tuh cantik, Ra." Rank 04 #Realita (07/07/2021) Rank 08 #Indonesiamembaca (17/07/2021) Rank 01 #Indonesia (04/08/2021) Rank 01 #Jodoh (28/09/2021)

"Selamat pagi pak." Sapa nya sembari tersenyum manis. "Sebelum masuk, silahkan ke ruangan saya." *** Dia Nevan, guru baru yang sering menghukum Neta dengan banyak alasan. Dia Nevan, yang sering membuat Neta emosi. Dia Nevan, yang tanpa sadar selalu mengisi kekosongan di hidup Neta.

[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA!] Apa yang akan kamu lakukan saat menyukai seseorang? Jika kamu laki-laki, apakah kamu akan mengejarnya karna memang tugas lelaki itu mengejar... Atau....,diam. Percaya kalau sudah jodoh pasti akan datang sendiri. Jadi tidak perlu susah payah mengejar seseorang yang belum tentu takdir kita.. Dan kalau kamu perempuan, apa yang akan kamu lakukan? Diam, karna memang tugasnya menunggu. Di kejar. Bukan mengejar. Atau..., Mengungkapkan perasaanmu padanya lalu berjuang. Memangnya perempuan tugasnya harus berdiam diri terus? Akan ada saatnya ia mengejar seseorang yang ia suka bukan? Pilih salah satu opsi yang menurut kalian tepat pada diri kalian. Atau..., Kalian pernah melakukan keduanya? Jika iya, kamu berada di tempat yang tepat. Disini, aku akan mengisahkan dua insan berdasarkan data di atas karna suatu kesalahan. Silahkan membaca. Jika ada kesamaan nama, alur, tempat dan sebagainya. Maaf, mungkin itu adalah hal yang tidak di sengaja. Ini murni hasil pemikiran saya sendiri. Terimakasih bagi yang sudah berkenan mampir.

[JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Bagaimana jadinya jika kamu disuruh menggantikan uang dengan menjadi seorang pelayan dirumah sang duda beranak dua?uang itu tak seberapa!tapi kenapa permintaannya itu berlebihan. Apakah Alin menerimanya?tentu tidak!karna pekerjaannya yang sekarang tak beda jauh dari penawaran pria itu.Lagipula,menjadi pelayan dirumahnya?ouh itu bukan ide bagus.Ia akan semakin di olok-olok oleh temannya. Namun apa jadinya jika Alin bertemu yang kedua kalinya bahkan di tempat kerjanya sendiri dalam keadaan mabuk? Alin yang saat itu sempat hilang kesadaran dan meraih perhatian pria hidung belang disitu. Tapi dengan mata elang Dev ia bisa dapat melihat dengan jelas nan tajam sosok itu yang langsung di bawanya kerumahnya sendiri. Kejadian itu yang membuat Alin tak bisa menolak penawaran pria itu yang kedua kalinya. Siapa sangka dengan menjadi seorang pelayan bahkan teman bagi anak-anak Dev yang jika dilihat lebih jelas kalau Alin adalah ibu dari anak tersebut,membuat hidupnya jadi jungkir balik seperti ini.Kehangantannya membuat anak-anak Dev sangat menyayangi Alin. Alin seorang gadis SMA yang terpaksa bekerja sebagai pelayan bar menuai berbagai komentar pedas dari temannya.Sampai ia digosipkan memiliki hubungan khusus dengan s ang majikan.Membuatnya tak bisa memiliki sedikit perasan aneh dengannya. Apakah Alin mulai menyukainya?apakah Dev juga menyukainya? *** Jangan lupa vote n coment nya yah

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ini kisah tentang dua insan yang memiliki masa lalu yang suram, dengan cara penyikapan yang berbeda tentunya. Apa yang akan terjadi jika mereka di pertemukan? Akankah mereka saling melengkapi satu sama lain? Atau pergi karna tidak ingin memiliki hubungan dengan siapapun? Tapi bagaimana dengan si gadis yang memiliki penyakit lanjut? Bisakah sang pria menemaninya di masa-masa terakhir sebelum nafas berhenti? Atau tetap bergulat dengan masa lalu? ***