Kau mungkin pernah melihat wujud Warak Ngendog di festival Dugderan, Taman Pandanaran Semarang, atau dalam wujud patung-patung kecil mainan anak-anak. Tapi sebelumnya kau tidak pernah menyadari bahwa mereka benar-benar hidup. Tahun 1883, bersama dengan Garuda dan Ahool yang juga belum pernah kaulihat secara langsung, Warak Ngendog berjuang menyegel Jagat Ravaya, landak penghancur di Nusantara. Apakah mereka bisa berhasil? Atau satu persatu dari mereka malah kehilangan nyawanya? Ilustrasi cover: ©Pinterest

Desas-desus mengatakan bahwa ia ambisius. Benar, tetapi terlepas dari rumor itu, Banaspati terikat misi mulia. Bila gagal, sang monster akan bangun.

[Cerpen Fantasi] Sosok legenda asal Tanah Sunda yang ceritanya mungkin dimulai sejak tahun 1400-an. Kisahnya telah tertulis dalam lagu, puisi, gambar, hingga karya sastra. ** Ceunah ceuk beja baheula aya nagara (Katanya kata berita dahulu ada negara) Sancang Pakuan Pajajaran katelahna (Sancang Pakuan Pajajaran julukannya) Prabu Siliwangi nu jadi rajana (Prabu Siliwangi yang jadi rajanya) Sakti mandraguna (Sakti mandraguna) Tersebar dengan begitu banyak versi. Namun, bagaimana jika kisah itu bukan tentang Prabu Siliwangi seorang? **Potongan lagu Yayan Jatnika yang berjudul Sancang. Ilustrasi Cover: Pixabay

Tinggal dalam kesendirian di istana yang bertempat di Gunung Agung membuat Naga Besukih lama-kelamaan menjadi mati kebosanan. Sosok manusia yang terkadang mengganggunya, kini malah menjadi sosok yang ingin ia cari. Dalam keputusannya untuk mencari, ternyata membawa dampak yang tak bisa ia duga. Naga Besukih ikut terseret dalam sebuah peperangan yang berada di sekitar Gunung Krakatau. Apa yang terjadi dengan Naga Besukih? Mengapa ia bisa ikut terseret ke dalam peperangan yang seharusnya ia tidak terlibat? Dan, apakah bisa Naga Besukih terus bertahan hingga akhir dalam peperangan yang mungkin ada di masa selanjutnya?

Lembuswana yang selama ini tak pernah meninggalkan Sungai Mahakam kini harus pergi ke pulau seberang. Musuhnya telah bangkit, Nusantara dalam bahaya. Berbekal petuah Sang Guru, Lembuswana menuju ke Gunung Krakatau. Namun, perjalanannya tidak semudah yang dibayangkan. Beberapa kali ia dihadang oleh antek-antek musuhnya. Apakah Lembuswana berhasil mengalahkan musuhnya? Apa dia bisa kembali ke Sungai Mahakam?

[Fantasi Mitologi Nusantara] Menyendiri dalam gua dan berkeliling Gunung Salak pada malam hari adalah rutinitas Ahool. Namun, semua berubah berkat janji pendahulunya yang harus dipenuhi. Demi menyelamatkan Nusantara, Ahool harus rela berperan seperti moyangnya. Mengabaikan ego dan berdamai dengan kenyataan. Mampukah Ahool menepati janji pendahulunya tersebut? Atau ia akan gugur ketika menghadapi bagian dari Jagat Ravaya yang berukuran lebih kecil? Ilustrasi cover : PNGWing

Babi Ngepet, nama yang cukup terkenal di telinga masyarakat umum. Salah satu jenis pesugihan dari sekian jenis pesugihan yang ada. Namun, bagaimana jika Babi Ngepet yang selama ini memiliki citra buruk malah melawan musuh Bumi? Inilah kisah Agustyana Rahardja dan Sri Utami Pangestuti-pasangan Babi Ngepet-yang terjebak dalam pertarungan antara makhluk mitologi dengan Jagat Ravaya. Akankah mereka semua memetik buah yang manis? Ataukah malah mereka memetik buah yang pahit?

Menyendiri dan bersembunyi, Bati mengabur dalam kegelapan. Setiap kepak sayapnya, menghapus jejak kehidupan sosok itu kala berkelana. Mengasingkan diri di Pulau Seram, menjauh dari makhluk-makhluk menyebalkan yang berkuasa di pulau lain. Hingga sebuah kabar membuat Bati menampakkan diri pada dunia. Walau enggan terlibat masalah, Bati tetap mengudara demi mestika yang terjaga. Mampukah Bati bertahan dan kembali ke istananya di Gunung Binaia?