Nadila hanya ingin mama dan papanya bahagia, tidak ada keinginan - keinginan lain. Selain melihat mama dan papanya bahagia. Nadila ingin punya mimpi bahwa kedua orangtuanya akan bercerita, berbagi dan saling memeluk menyalurkan kekuatan agar tetap baik - baik saja. Bagi Nadila, kehilangan dan keinginan layaknya petakan puzzle hanya harus disusun agar bersatu, agar semesta tau bahwa Nadila mampu menyelesaikan pilunya. Untuk Dikta ketakutan dan kesombongan adalah malaikat hitam yang selalu ada untuknya. Dikta hanya satu dari seluruh makluk hidup yang menyembunyikan dirinya dalam kegelapan, seolah - olah dia mampu. Agar semua makluk tau bahwa di kesombonganya Dikta hanya bertujuan untuk menutupi topeng dibalik luka yang dimilikinya. Copyright by : @oceagna happy reading :)

1st series from Gartada 1st gen from Gardika Kita telah belajar dengan luka, menatapaki kenangan - kenangan di masa lalu, demi mencari setitik kebahagian. Terjatuh sampai tak mampu berdiri diseret ombak sampai hampir hilang tak tercari. Waktu terus berjalan dengan egois tanpa ingin menunggu kita. Meninggalkan kita sendiri dalam keterpurukan dengan memori-memori yang menghantui sehingga kita putus asa. Pun bumi masih bergerak seperti biasa, masih mencintai makhluk yang ditinggal di dalamnya.Namun semesta tak begitu, ia senang mempermaikan makhluk bumi, dengan sengaja ia melempar masa lalu sebagai senjata agar kita terduduk meratapi nasib. copyright by oceagna happy reading ✨

Nicola mencintai gadis kecil itu, mencintai dengan tulus dan segenap hatinya. Tidak akan pernah bisa tergantikan sekalipun dia sadar bahwa perasaannya hanya bertepuk sebelah tangan. Mencintai gadis itu bagaikan berjalan di atas jarum tipis, ia sudah tau akhirnya bagaimana. Najwa tidak akan pernah bisa memilih, Najwa sangat - sangat mencintai dia yang selalu menghilang. Namun saat seseorang datang mengutarakan hatinya, Najwa ingin menolak namun dukungan sahabatnya membuatnya menerima itu dan menyakiti sosok yang di cintainya, lalu tanpa sadar Najwa jauh menyakiti dia yang mengutarakan hatinya. "Cinta, layaknya rumah. Tempat pulang yang paling nyaman, namun terkadang rumah yang paling nyaman sekaligus juga mampu menyakitimu lebih dari dunia luar"

Antara lonceng yang berdentang dan Adzan yang berkumandang, Antara salib yang membuatmu tenang dan Adzanku yang menentukan arah pulang, Antara kalung rosario mengingatkanmu pada tuhanmu dan hitungan tasbihku untuk dicintai tuhanku, Kita memiliki amin yang serupa namun berbeda iman, Kita yang satu namun beda keyakinan. Untuk kamu yang mendapatkan ruang khusus di hatiku. Tidak ada kata menyesal di dalam hati ini, dan seandaikan aku diberi kesempatan kedua untuk bertukar jiwa, pun aku juga tak ingin menjadi wanita yang bisa bersama mu. ********** Untuk wanita hebat yang tak pernah bisa diperjuangkan. Aku berterima kasih kepada tuhanku dan tuhanmu yang telah menciptakan kamu untuk hadir, dengan senyuman seindah bunga matahari. - copyright by : @oceagna - ; thank you so much for reading ✨ -xoxo