(Cover baru) Semakin aku membaca lembar demi lembar, semakin aku masuk di dunia bangsa Electra - Jasmine Candelle Kehidupan Jasmine Candelle (jessy) berubah. Di umurnya yang ke 16 tahun dia mengetahui bahwa dia bukan anak kandung dari Emily Syrenn, orang yang selama ini dianggap ibunya. Dia dikirim ke The Fos Academy, sekolah impiannya. Namun semua berbeda seperti apa yang diharapkannya. Semua penghuni The fos bukanlah manusia biasa. Mampukah Jasmine Candelle menemukan jati dirinya ? Jangan percaya apa yang kau lihat, ketika gula dan garam terlihat sama -Lykaios Alcander-

Untuk disposisi seperti apa yang terjadi padamu, mengganggu yang atraktif di beberapa sudut, tidak ada godaan yang begitu besar seperti oportuniti untuk memperoleh ketenangan atas basis segala situasi buruk yang hadir; juga tidak ada gagasan yang lebih atraktif bagi seorang seperti dirimu, misalnya popsikel di tengah hari, tidak, melainkan kau hanya ingin bernapas tanpa tersendat. Ironisnya, itu sulit. Kau ditantang untuk merusak kotak suara di kerongkongan. Kau masuk pada kompetisi paling tolol, berlari dan membuat pergerakkan meliku karena ruang gerak terbatas. Lambat laun juga sumber air mata menjadi tempat yang kering kerontang laiknya telah terkena kemarau akhir senturi. Inhaler harus dipersiapkan karenaㅡbayangkan apa yang terjadi saat satu entitas dengan figur hitam hancur dengan adisi darah beraromatik laiknya bangkai datang telak di hadapanmu dengan bunyi mimpi buruk, atau bahkan eksistensi pembunuh paling tak beradab nan durjana yang siap mengambil jiwa dan ragamuㅡtepat, pernapasanmu akan menjadi salah satu sorotan. Tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan. Hantu berkerumun. Pembunuh mengintai. Detak jantung bak musik perang. Darah. Darah. Darah. Kematian. Namun ada satu yang bisa menjadi benteng. Tatkala ada luapan energi eksentrik yang membuat sirkumstansi berubah redum dan hitam, jangan lupa untuk melirik eksistensi Tuhan. Mereka berkerumun di depanmu, invisibel, dan kuat; tetapi, pada hakikatnya mereka hanyalah segelintir entitas bengah yang mudah dihancurkan. Namun, sayang sekali, bukannya jahat dan licik yang dominan selalu menuntun pada viktori yang gemilang? Jadi, bisakah gagasan itu diubah? Atau, bisakah Tuhan membantu? Yang paling penting, bisakah kau mempertahankan jiwa dan ragamu agar tidak dicuri?

"Dia mengingatkanku akan bunga dandelion. Meski terlihat rapuh, namun sebenarnya bunga itu memiliki arti pengharapan, keceriaan dan cinta. ketiga kategori itu merangkap menjadi satu pada dirinya. membuatku tak begitu takut untuk kembali berharap akan kebahagiaan yang sudah lama ku damba."