❝ Ini bukan lagi permainan, tapi perang. ❞

❝ Lagi?! Kita pemainnya?! ❞

❝ Kayaknya kita kena sial deh, makanya main game ini. ❞

❝Gue cuma kasih dua pilihan, mati atau bunuh?❞

❝Kata mama, permainan ini bisa bikin meninggal.❞

[INGAT, setiap detail itu PENTING] Kesembilan laki-laki muda itu memiliki hidup yang sempurna.. sampai suatu saat, satu cerita akan mengubah dunia mereka sepenuhnya. Tidak ada pelarian! Tidak ada pembelaan! Tidak ada pengampunan! "Menurutmu.. siapa pembunuhnya?" WELCOME, TO WALKIE TALKIE-· ---- ⚠️ WARNING ⚠️ •Violence •Blood •Murder •Harsh Words Cerita yang terinspirasi dari POV tiktok @/hitomiegoreng Karakter para idol disini hanyalah fiksi. © volwassen__ , 2020

❝don't you dare to block me. Or you'll be the next.❞ was #2 in nct on march 2021 was #2 in stalker on december 2020 was #1 in hendery on november 2020 was #1 in murder on april 2020 was #1 in gore on april 2020 was #1 in mark lee on june 2019 was #1 in thriller on june 2019 was #1 in psycho on june 2019

[COMPLETED] ❝whats the point of having a psycopath mind?❞ was #1 in horror on november 2020 was #1 in bot on november 2020 was #1 in paradox on april 2020

[COMPLETED] "Terkadang meski aku merasa takut dan mengatakan jangan, tubuhku akan melakukan yang sebaliknya." Ada sebuah apartemen kosong tepat di depan pandangan Yoojung. Setiap malam ia akan melihat sinar putih di dalam apartemen tersebut. Apartemen yang selalu gelap dengan tirai terbuka sedikit, Yoojung dapat merasakan sepasang mata memicing menatapnya. Kim Yoojung terjebak di antara tiga pria paling berbahaya yang pernah ia temui. Taeyong. Dengan senyum manisnya ia mengikat Yoojung lebih kuat dalam kehidupannya. Ten. Dengan sikap dinginnya ia menekan Yoojung di bawah kendalinya. Atau Mark yang selalu berusaha mendekatinya. Memberikan perhatian penuh dan mengundang kebencian orang-orang disekitarnya. Diantara ketiga pria berbahaya tersebut, siapakah si psiko gila di balik tirai apartemen 127? Start : 8 Mar '18 ⚠18+ [Diharapkan untuk tidak membaca dibawah 18thn] , sexual content, violence