Tiga minggu yang lalu, aku tidak akan menyangka kalau bakal ada di posisi ini. Tiga minggu dan kemunculan seorang tukang kebun yang tampangnya mirip Edward the Scissorhand adalah dua klausul yang cukup untuk membuat sekolahku menjadi neraka. Pokoknya, saat ini, aku dan Ren, partner dadakanku, hanya punya satu misi. Cari si ibu kepala sekolah! #101daykampusawanchallenge #colourseries

Pernah dicie-ciein suka sama seseorang? Padahal nggak tahu orangnya kayak gimana. Tapi tiba-tiba temen-temen kalian comblangin itu. Bagaimana perasaannya? Kesal? Marah? Jengkel? atau ... bahagia? Ketika tahu orangnya bagaimana. Hati dan mulut kalian berkonspirasi untuk tidak akan pernah mencintainya namun malah sebaliknya. Apakah kalian mengkhianati mulut yang berbicara dan hati yang bertekad? Dan memiliki teman bar-bar memanglah menyenangkan, tapi bagaimana jadinya jika kebar-baran itu membuat kalian kesal dan mungkin akan berujung pada sebuah perpisahan? Berfikir kalau cerita ini hanya akan berjalan sekejap tapi semesta sudah merencanakan hingga tak ada ujungnya. Ini ada sebuah kisah dari seorang gadis untuk seorang pria dan teman-temannya. Bagaimana kisah cie-cie itu? Bagaimana rasa hati yang ambyar?

"Kamu adalah warna yang menghiasi hidupku yang kelam." Jingga tak bahagia walaupun bergelimang harta. Ada lubang yang membuatnya tak bisa ia lupakan. Kehilangan. Ternyata bahagia, tak bisa ia dapat dengan mudah. Uang tak bisa menjadi jaminan. Ia membutuhkan perasaan tulus orang terdekatnya. Tidak jauh berbeda dengan Kalvi, ia harus melewati kehidupan gelap. Ia hanya membutuhkan jalan untuk menemukan pelangi. Warna-warni hidup yang bisa membuatnya lebih baik. Akankah Jingga dan Kalvi, akan menemukan warna mereka?