[ 𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝. ] Ketika netra saling bersitatap kembali, varietas perasaan eksentrik sontak bersarang dalam serebrum dan sanubari. Turbulensi saraf menyerang, katastrofe melanda. Dalam rengkuhan relasi absurd itu, Jung Taehyung dan Kim Jiya menghantarkan kembali sensor selayaknya eden kirana sekaligus inferno busuk. Sedangkan dalam jihat lain, Hwang Jimin, si adam bombastis turut menggaris linear fragmen yang eksis dan mengacaukan inti sari babak. [Drama - Romance] MATURE CONTENT | TRIGGER WARNING ﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋﹋ Started: Februari 05th, 2021 End: September 04th, 2021

[self-published] Semenjak fall semester di Saint Hallway dimulai, Ortiz Salvatore dan Kim Jiya mendapati diri mereka terjebak dalam mimpi buruk setelah mereka dituduh sebagai penyebab hilangnya Emily Park dan bunuh dirinya Janine Frances. Mereka berdua dihadapkan pada serangan konstan tanpa dukungan apapun, bahkan dari kampus di mana masalah itu bermula. Awalnya, Ortiz dan Jiya menganggap bahwa masalah itu hanyalah kenakalan kecil yang sengaja dikaitkan dengan mereka yang pada akhirnya akan mereda. Namun, hingga fall semester tahun berikutnya, mereka menyadari bahwa mereka tengah terperangkap dalam permainan goblok yang berbahaya yang bisa saja membawa mereka pada langkah terakhir mereka.

Mature Contents🔞 Sepulangnya ke Valley Hills, salah satu kota kecil yang cukup maju di Korea Selatan, Song Da In dihadapkan dengan dua pilihan yang sama-sama tidak memberikan keuntungan. Kedua pilihan memiliki konsekuensi besar terhadap hidupnya. Da In tetap harus memilih, mempertaruhkan hidupnya atau mempertaruhkan hidup sahabat satu-satunya. Casadelcisne, 2020 Cover by @khinanti 💕

Luka akan dibumbui oleh perihnya duka, Kenangan getir yang merebak memenuhi agenda, Oleh segenap kehancuran yang menelisik jiwa, Tiap goresan yang menghiasi seolah karya terbaik yang pernah ada. Kita adalah jelmaan bentuk luka, Yang saling menyiksa, Dunia penuh duka, Selamat datang di sungai luka, Berbagi kisah tentang kehidupan penuh petaka, Kau takkan bisa mencegah pintu yang telah mengungkungmu di istana. #23 - kpopfanfic Start ON; [ 26/02/21 ] (𝕊𝕝𝕠𝕨 𝕌𝕡𝕕𝕒𝕥𝕖) ©Copyright 2021 by pearlsglow_

NC/Mature! 🔞 Rosé akan selalu mencari cara agar Taehyung terluka; lebih lebar, lebih dalam, lebih berdarah. Karena rasa sakit yang lebih dulu pria itu ciptakan sepertinya tak akan terobati lagi dengan apa pun. Andai bisa diremukkan seperti kertas, sudah Rosé lempar kepingan cinta beserta memori indah yang tersisa ini ke dalam tong sampah!

Untuk disposisi seperti apa yang terjadi padamu, mengganggu yang atraktif di beberapa sudut, tidak ada godaan yang begitu besar seperti oportuniti untuk memperoleh ketenangan atas basis segala situasi buruk yang hadir; juga tidak ada gagasan yang lebih atraktif bagi seorang seperti dirimu, misalnya popsikel di tengah hari, tidak, melainkan kau hanya ingin bernapas tanpa tersendat. Ironisnya, itu sulit. Kau ditantang untuk merusak kotak suara di kerongkongan. Kau masuk pada kompetisi paling tolol, berlari dan membuat pergerakkan meliku karena ruang gerak terbatas. Lambat laun juga sumber air mata menjadi tempat yang kering kerontang laiknya telah terkena kemarau akhir senturi. Inhaler harus dipersiapkan karenaㅡbayangkan apa yang terjadi saat satu entitas dengan figur hitam hancur dengan adisi darah beraromatik laiknya bangkai datang telak di hadapanmu dengan bunyi mimpi buruk, atau bahkan eksistensi pembunuh paling tak beradab nan durjana yang siap mengambil jiwa dan ragamuㅡtepat, pernapasanmu akan menjadi salah satu sorotan. Tidak mudah untuk mendapatkan ketenangan. Hantu berkerumun. Pembunuh mengintai. Detak jantung bak musik perang. Darah. Darah. Darah. Kematian. Namun ada satu yang bisa menjadi benteng. Tatkala ada luapan energi eksentrik yang membuat sirkumstansi berubah redum dan hitam, jangan lupa untuk melirik eksistensi Tuhan. Mereka berkerumun di depanmu, invisibel, dan kuat; tetapi, pada hakikatnya mereka hanyalah segelintir entitas bengah yang mudah dihancurkan. Namun, sayang sekali, bukannya jahat dan licik yang dominan selalu menuntun pada viktori yang gemilang? Jadi, bisakah gagasan itu diubah? Atau, bisakah Tuhan membantu? Yang paling penting, bisakah kau mempertahankan jiwa dan ragamu agar tidak dicuri?