A Story By: Immortal (kelompok 7 gentre Fantasi Teras Pena Squad) Genre : Fantasi Blurb : Karena terlalu sering mendengar dongeng tentang penyihir, Calista kecil jadi percaya bahwa penyihir itu ada, meski di dunia berbeda. Tetapi, menginjak usia remaja, Calista mulai lupa akan keinginan kecilnya. Hingga suatu hari, Calista menemukan jalan menuju keinginan masa kecilnya. Namun, benar kata orang, kenyataan tak seindah angan. Di dunia yang Ia harapkan, Calista justru menjadi buron, hingga ia mengetahui sebuah rahasia di dunia ajaib itu, yang membuat Calista harus berjuang meski ditentang. Akankah perjuangan Calista membuahkan hasil?

Abhiseva bersama teman-temannya harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka telah terjebak di permainan yang bernama lingkaran iblis. Mau tak mau mereka harus menyelesaikan permainan tersebut. Namun, hal yang tak terduga terjadi banyak korban yang berjatuhan. Bahkan, teman Abhi sendiri. Siapakah yang berhasil menyelesaikan permainan tersebut? Dan siapa yang berhasil keluar dari lingkaran iblis? Update : Kamis, Sabtu, dan Senin copyright ©2020 by all members of Asrama Horror TheOWW

A Story By: Conjecture Group (Kelompok 7 genre HTM Teras Pena Squad) Genre: Horor, Thriller dan Misteri Blurb: Benar kata orang, kita tidak akan bisa hidup tanpa bantuan dari orang lain. Lalu, bagaimana jadinya jika nyawaku juga bergantung padanya? Jika dia tidak ada, aku akan mati terbunuh. Mustahil. Nindya Altakasha, dia itu nyawa keduaku. Aku tidak mengerti, mengapa jika tidak ada dia, aku akan mati terbunuh. Kata Mama, Nindya itu pelindung. "Tania, kematian itu pasti akan terjadi. Mama hanya berusaha untuk melindungimu. Kamu akan aman selama Nindya ada bersamamu," ucap Mama saat pertanyaan itu kembali terucap dari bibirku. Aku dan Nindya bersahabat seperti anak remaja pada umumnya. Aku itu pendiam dan tertutup. Teman-teman banyak menjauh dariku, tapi aku tidak kesepian selama Nindya ada bersamaku. Kematian selalu datang di depan mataku, tapi selama Nindya ada aku tidak bisa mati. "Tan, jika kamu tiada, maka aku akan ikut tiada. Namun, jika aku yang tiada, kamu yang sebenarnya terbunuh." Kalimat itu selalu di ucapkan oleh Nindya sebelum aku tidur.