Gayatri : Sudah resign dari pekerjaan, seminggu lagi akan menikah. Saat pulang dari farewell party. Ia dikejutkan oleh sebuah kenyataan. Adik satu-satunya hamil. Dan brengseknya laki-laki itu adalah calon suaminya. Setiap bertemu orangtuanya. Selalu didesak untuk menikah! Maka akhirnya jawaban itu muncul. "Bu, laki laki yang umurnya diatas aku dan masih lajang. Cuma punya dua kemungkinan. Yang pertama Gay, dan yang terakhir Impoten! Dan kalau yang ibu sebut potensial tadi, rata rata udah taken alias suami orang! " Sadhana : Sebagai pria lajang diusia tiga puluh lima tahun. Membuat hidupnya tidak bisa lepas dari peringatan sang ibu. Meski kedua anaknya ikut mantan istri, dan ia tak mengganggu sang ibu. Tetap saja diteror oleh pertanyaan kapan menikah. Hingga pada suatu ketika ia benar-benar kesal. "Mi, perempuan yang masih lajang diusia hampir 35 itu cuma punya dua kemungkinan. Pertama Lesbian, dan yang kedua, bawelnya minta ampun sampai nggak ada pria yang betah berada didekatnya!!" Dhana duda dua anak cerai. Sementara Gayatri perawan yang selalu memacari pria yang salah.

Hanya bisa mengangumi dari jauh. Lukaku sembuh saat bersamanya. Tapi ketika keadaan terus berjalan. Aku harus kembali terluka. Bahkan terluka karenanya. Dia dari masa laluku datang. Menjadi obat luka yang mengubah dunia ku. Dunia yang awalnya baik saja. Menjadi dunia yang penuh kekangan. Begitulah rollercoaster kehidupan percintaan ku. Seorang anak yang selalu ingin membahagiakan kedua orang tuanya. "Mbak. Ayah ingin yang terbaik untukmu. Tidak rela hati ayah jika melihatmu lagi tersakiti. Besok ada anggota ayah yang datang kesini. Melamarmu. In syaa Allah dia yang Allah pilihkan untukmu. Sholatlah. Minta petunjuk sama Allah. Jika memang ini yang terbaik jalani lah."