Sebelum kenal dengannya, sebuah rasa di dalam dada tak pernah semendebarkan ini. Sebuah pengharapan besar membuat hati dan jiwa bahagia pada akhirnya terluka oleh kenyataan pahit menyapa silih berganti. Sampai sesosok pria hadir mengisi kerapuhan yang nampak nyata dalam diri. Sampai pada masanya, kejadian tak terduga kembali menghantam hati yang mulai membaik, seketika hancur tanpa arti. mau tak mau harus mengobatinya kembali. Hingga akhirnya hati yang hancur kembali merasakan rasa warna-warni yang terus mengisi ruang hati seperti kupu-kupu yang berterbangan sana sini dengan bahagia yang terus meletup dalam dada, tapi apa daya jika luka kembali teroreh dalam hatinya? Apa yang harusnya di lakukan agar luka itu kembali membaik setelah kehilangan seseorang yang sangat berarti?