Satu hari sebelum mawar putih layu dia pernah berkata, "Jangan takut kehilangan. Karena sejatinya hidup adalah tentang kembalinya ke pelukan Tuhan." Saffiyah adalah gadis yang menduduki peringkat akhir di sekolah hal itu membuat Saffiyah mendapatkan perlakuan kasar dari sang Papa. Disatu sisi dia juga bahagia bisa menjadi pacar dari cowok paling pintar di sekolah. "Boo?" "Ya." "Saat aku udah nggak kuat untuk bertahan. Aku mau kamu tetap jadi Boo yang aku kenal. Jangan pernah berubah dan jangan pernah menyepelekan hal kecil yang membuat kamu kehilangan. Karena kamu nggak tahu kalau hal kecil yang kamu abaikan bisa menjadi penyesalan kamu." "Saf?" "Boo, aku udah nggak kuat. Sakit banget rasanya."

Ini tentang mereka. Artalyta Venustya dan Feerlycia Angelita, dua remaja yang harus bersatu hanya karena sebuah kejadian. Feerly yang harus sabar dan selalu setia dengan pria tersebut. Selain Arta memiliki seorang kekasih yang selalu di utamakan, pria itu juga seorang temperament yang selalu berbuat seperti tak punya belas kasian. Walaupun sudah menjadi pasangan suami istri, ternyata banyak rahasia yang masih belum di ketahui oleh Feerly. Bisakah gadis itu mengetahui semuanya atau malah pria itu yang akan terbuka pada gadis yang sudah tulus dan setia mencintainya? Belum revisi! 13/08/21

Telah terbit di Chartamedia Publisher🦋 "Ril, buruan nikahin gue. Sekarang Abi udah kasih pilihan nikah sekarang sama lo atau nikah sekarang sama Fiqri!" ujar Nuda kala itu. "Gimana mau tinggal seatap kalau rumah ibadah aja udah beda?" ujar Aril tanpa melihat wajah Nuda. Nuda menganga tidak percaya. Bagaimana mungkin Aril non-muslim sedangkan setiap hari ia dan Nuda sama-sama ke masjid? Bagaimana mungkin Aril seorang kristen sedangkan sekarang ia sudah membaca Al-Quran sampai selesai dengan fasih dan lancar? Bagaimana mungkin Aril seorang kristen sedangkan setiap Nuda mengajak ia ke pengajian selalu ikut? Dan bagaimana dengan kisah cinta mereka berdua yang sudah sangat serius itu? Apakah berlanjut atau sebaliknya? Apakah Nuda yang akan murtad atau Aril yang akan mualaf?