Dunia yang kejam, setiap napas yang selalu menusuk, raga yang tersakiti, harapan yang tidak pernah tercapai, langkah yang selalu berdarah, usaha yang hancur, semua penderitaan ada di sini. Lebih tepatnya di dunia. Cerita ini hanya menggambarkan sepersekian persen dari ketidakadilan dunia. _______________________________________ [COMPLETED] [~Aventha Series 1~]

⭕Warning🔞 Konten Dewasa "Mata Bapak tolong dikondisikan! dilarang jelalatan!" peringat Aya ketus sembari menunjuk-nunjuk dosennya tanpa ragu. Untuk sejenak Bisma terkekeh dibuatnya. Dasar lelaki! Pria itu tetap tak mempedulikan hirauan Aya dan justru melakukan hal sebaliknya. Aya yang mengetahui Bisma hanya berpura-pura memejamkan mata, ia lantas kembali menginterupsi sang dosen. "Ih! Jangan intip! Merem! Aya bilang M-E-R-E-M!" ejanya dengan ekspresi lucu. Bisma yang sudah terlanjur gemas pun lantas melangkah mendekati Aya dan menghimpitnya. "Ba-bapak?" ujar Aya gelagapan. Kedua bola matanya melotot penuh, seakan hendak keluar dari tempatnya. Sedangkan Bisma mendesis setelah merasakan tubuh kekarnya menempel dengan tubuh mahasiswinya. Dari atas, ia dapat melihat dengan jelas bongkahan bulat yang menyembul keluar dari sela-sela handuk warna biru tersebut. Tubuhnya memanas, ada sesuatu dalam dirinya yang minta untuk di puaskan. "Kamu membuat saya tersiksa, Aya," geramnya rendah dengan mata berkabut gairah. ~PROLOG~ Aya adalah mahasiswi cantik penuh keberanian, urakan, serta membenci peraturan. Ia tidak suka dikekang. Beragam kekacauan yang timbul tak luput dari ulahnya. Menurutnya, hidup terlalu monoton jika biasa-biasa saja. Hingga suatu saat ia bertemu dengan dosen tampan yang terkenal dingin, judes dan menjunjung kedisiplinan tinggi. Berawal dari pertemuan tak terduga di toilet pria, membuat hubungan mereka semakin menarik. Yuk intip keseruan kisah romantis dan lucu mereka. Selamat membaca🤗 07 Maret 2021

Hana awalnya menembak Firman karena dare yang diberikan oleh teman-temannya. Namun sialnya, Firman malah menerima dan mulai merecoki hidup Hana, meski gadis itu sudah mengatakan alasan sebenarnya. Hana selalu menolak Firman ketika pria itu mengakuinya sebagai calon Istri. Selain karena Firman Dosennya, pria itu juga seorang duda yang memiliki satu anak. Namun ketika bertemu dengan Eca, anak dari Firman, timbul rasa iba di hati Hana karena anak itu terlihat berbeda dari anak seumurannya. Apalagi lagi penyebabnya kalau bukan karena didikan Firman? "Kata teman-teman di Mall itu asik, banyak mainannya." "Kata teman-teman, Eskrim itu enak. Tapi Papa selalu marah kalau Eca bertanya tentang Eskrim. Katanya Eskrim bikin demam sama buat gigi Eca rontok. Eca nggak takut demam, tapi Eca takut kalau gigi Eca rontok." Hana seketika merasa miris, semua yang disukai anak kecil, hanya Eca tahu dari cerita teman-temannya saja.