saturday_____'s Reading List
16 stories
Tulisan Sastra✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 16,131,283
  • WpVote
    Votes 1,770,733
  • WpPart
    Parts 31
[SUDAH TERBIT] "Sahara, hidup itu perihal menyambut dan kehilangan. Kamu tahu lagu Sampai Jumpa-nya Endank Soekamti, kan? ya kira-kira begitu lah. Tapi kamu tahu alasan kenapa manusia punya perasaan? sebab itu adalah satu-satunya cara kamu mengingat dengan kesan yang tak habis-habis. Jadi jangan terlalu sedih jika menemukan kehilangan-kehilangan lainnya. Sedihlah seperlunya, lalu ingat bahwa sebenarnya kamu tidak benar-benar kehilangan. Sesuatu itu abadi dalam kenang yang kamu bawa dalam perasaanmu. Sampai sini paham, kan?" "Sastra, kamu lupa tentang satu hal. Semakin singkat suatu cerita, semakin dalam luka yang tertoreh. Kehilangan memang akan terus terjadi. Tapi kalau boleh aku memilih, aku belum siap kehilangan kamu." Catatan: baca cerita ini di rumah aja, jangan ditempat umum. Demi keselamatan kita bersama. Terima kasih. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.
Colors in The Sky✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 712,158
  • WpVote
    Votes 141,287
  • WpPart
    Parts 26
[SUDAH TERBIT] TRILOGI BAGIAN 3 Coloring is a matter of being sure or not sure. While drawing is a matter of can or cannot. And im sure to coloring your life, to drawing your dream plan. ©tenderlova2020, Colors in The Sky
Dream Launch Project by renitanozaria
renitanozaria
  • WpView
    Reads 3,010,680
  • WpVote
    Votes 427,964
  • WpPart
    Parts 35
(Completed) "The art of dying is the art of living. The honesty and grace of the years of life that are ending is the real measure of how we die. It is not in the last weeks or days that we compose the message that will be remembered, but in all the decades that proceeded them. Who has lived in dignity, dies in dignity." -Sherin B. Nuland "Dasar anak-anak sontoloyo." itu kalimat sakti Pak Terry setiap kali dia dibikin pusing oleh ulah Injun, Jeno dan Nana. Kalimat yang bukan hanya gerutuan samar, namun tanda kekesalan berbalut rasa sayang dan kepedulian. Jika cerita adalah lagu yang terurai tanpa nada namun dengan kata, maka kisah ini adalah senandung cinta dari tiga bocah pemuja kucing, pecandu kopi dan penadah sarkasme untuk Tertius Senandika, guru yang sampai kapanpun tak akan henti mereka kagumi.
Sadewa✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 190,095
  • WpVote
    Votes 43,344
  • WpPart
    Parts 13
Part of "Antologi Bulan Desember" Di antara 12 bulan yang ada, Sadewa paling suka bulan desember. Bulan dimana pohon-pohon flamboyan favoritnya mulai bermekaran. Bulan dimana hujan mulai kerap mengguyur daratan. Bulan dimana ia bertemu dengan Aryo. Sadewa suka desember, tapi dia lebih suka Aryo. "Aryo sudah besar, Mas. Jadi Mas Dewa nggak usah ngurusin hidup Aryo lagi." anak itu berkata begitu. Meski dadanya sakit, Sadewa lebih suka Aryo dibanding bulan desember. ©tenderlova | Sadewa, 2020
Clandestine: The Intern by renitanozaria
renitanozaria
  • WpView
    Reads 34,951
  • WpVote
    Votes 4,160
  • WpPart
    Parts 5
Menceritakan Argan, Nayaka dan Wisesa serta anak-anak magang di Moksha, sebuah perusahaan keamanan siber yang penuh rahasia.
Extraordinary Kin: The Journey to Growing Up✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 720,723
  • WpVote
    Votes 139,094
  • WpPart
    Parts 25
BAGIAN KEEMPAT TULISAN SASTRA Tidak ada remaja yang tidak memiliki masalah ketika mereka berumur 17 tahun. Di umur itu, akan ada banyak sekali ketakutan, kekhawatiran, dan keraguan. Tapi meskipun ada begitu banyak masalah, Kin Dhananjaya selalu percaya bahwa umur 17 tahun akan menjadi umur emas bagi dirinya. Meskipun dia selalu merasa bingung pada banyak hal, setidaknya dia ingin mempercayai satu hal; umur 17 adalah gerbang menuju kedewasaan. Segalanya memang rumit, tapi cepat atau lambat, kebahagiaan pasti akan datang. ©tenderlova, 2022 | Extraordinary Kin
Dear Natta✔ by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 2,877,240
  • WpVote
    Votes 436,271
  • WpPart
    Parts 39
[SUDAH TERBIT] TRILOGI BAGIAN 1 Kadang Natta bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa dia masih bersedia pacaran sama Jeno Setyo Novanto yang jelas-jelas lebih peduli sama sahabatnya; Pamela alih-alih dirinya sebagai pacar. Sebagian orang pikir malah yang pacar Jeno itu Pamela, bukan Natta. Tapi Natta nggak sanggup buat bilang, "Jen, kita putus aja yuk." karena sebagian perasaannya selalu bilang, "Jeno, aku sayang sama kamu." Ps. Baca cerita ini hanya akan membuatmu marah-marah. Tidak tahu kenapa, katanya sih, efek sampingnya begitu. Copyright© Tenderlova, 2020 LovRinz Publishing Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dari ayah, untuk abang ✔  by Lilpudu
Lilpudu
  • WpView
    Reads 1,288,628
  • WpVote
    Votes 189,503
  • WpPart
    Parts 28
[ Part lengkap ] Tidak peduli bagaimana tubuh itu di terpa angin, hujan, ombak, bahkan badai sekalipun. Punggung Ayah akan tetap menjadi yang ter-kokoh, meski kadang lutut itu membentur tanah berkali-kali, namun nyatanya dengan senyuman tulus ia kembali bangun, berdiri seperti tidak ada rasa sakit. Copyright- Lilpudu, 2O21
A Bunch of Daddy ✅ by renitanozaria
renitanozaria
  • WpView
    Reads 3,048,301
  • WpVote
    Votes 476,145
  • WpPart
    Parts 79
A Bunch of Daddy - Completed "Mama tau nggak, kenapa motor Mio itu nggak manis?" "Pa, jangan mulai deh..." "Jawab aja, Ma, tau apa nggak?" "Nggak..." "Karena kalau manis... namanya motor Milo. Hehehe."
Pramoedya [PREVIEW] by Tenderlova
Tenderlova
  • WpView
    Reads 236,326
  • WpVote
    Votes 59,441
  • WpPart
    Parts 20
[Sudah tersedia di toko buku] Dimitri kembali pulang, tapi di tengah perjalanan, ia menyadari bahwa pulangnya tidak lagi terasa sama. Yang dibawanya bukan hanya koper dan kenangan dengan kota New York, tapi juga rindu. Rindu yang sampai mati pun ia tahu tidak akan pernah berbalas. Dari awal ia menunggu di boarding room, berjalan di garbarata, mengantre di kabin yang sesak, duduk di kursi dekat jendela--karena dia memang sengaja membayar mahal untuk view itu, sampai ia melihat lampu-lampu New York untuk terakhir kalinya, Dimitri sadar benar bahwa pulangnya tidak akan pernah bersambut. Tapi tetap, ia berkata lirih, "Pram, aku pulang." Tenderlova, 2022