Berkolaborasi dengan Dini N. Rizeki (@nyimazzzdini) Bagi Alula, Bisma adalah segalanya. Mencintai Bisma adalah pilihannya. Dan ia pun paham, semua kisah cinta memiliki konsekuensi masing-masing. Begitu pun kisah cintanya. Namun, baginya itu semua hanya sebuah bumbu. Bumbu yang memang seharusnya ada dalam hubungannya. Bagi Maiza, tak ada yang salah dalam hubungannya dengan Wira. Sudah sepatutnya sebuah hubungan berjalan seperti itu. Yang membuatnya berbeda hanyalah kepribadian Wira yang berbeda dari lelaki lain. Sisanya? Sama saja seperti lelaki lain. Dan Maiza mencintainya.

"Siapa yang ingin aku bohongi? Pada kenyataannya, keberadaan orang yang peduli padaku, teramat sangat penting dalam hidupanku." Kalya menatap lurus ke luar jendela. "Hanya Zora. Dialah satu-satunya orang yang selama ini membuatku bertahan dan akan seperti itu selamanya." _o0o_ Satu per satu pembunuhan terjadi di sekitar Zora. Tekanan dari penerbitan tempatnya bekerja membuat gadis itu tidak sadar bahwa beberapa nyawa dipertaruhkan di sekitarnya. Bahkan, pertemuannya dengan Diran semakin membuat hidup gadis itu rumit. "Kau tahu? Terkadang, sebuah kejahatan selalu berawal dari rasa cinta. Perasaan ingin memiliki yang sangat besar, mampu membuat seseorang melakukan sebuah kejahatan." Zora menatap Diran penuh arti. "Karena itu aku lebih memilih menyayangi sahabatku, daripada mencintai orang lain." Zora merangkul Kalya yang hanya diam di sampingnya. Saat pembunuhan demi pembunuhan membayangi kehidupnya, hanya Kalya yang mampu membuatnya tenang dan bertahan. Beberapa bukti yang membawa para penegak hukum kepadanya, membuat Zora semakin tertekan. Ditambah dengan kenyataan bahwa novel keduanya adalah akar dari semua masalah ini, semakin membuat Zora tidak bisa berkutik. Ditulis oleh: Cha Nara dan Rhea

[TAHAP REVISI] 🌸 Tak semua yang manis, berakhir manis pula. Kadang yang manis, bisa juga menyakitkan. Hubungan yang awalnya terasa manis, kadang bisa berakhir sangat pahit. "Katanya karma selalu datang dan menghanyutkan semua rasa bahagia menjadi duka. Tapi, tak usah dipercaya itu hanya kata-kata dari orang-orang saja. Tak terlalu banyak buktinya." Pertemuan pertama yang biasa saja, tak disangka menjadi sebuah persatuan untuk Ragi dan Jiyya. Karena memiliki kesukaan dan sifat yang tak jauh berbeda, rasa nyaman mulai merasuki hati keduanya. "Dasar pengkhianat!" Sebuah cerita yang sering terjadi. Seperti layaknya kisah Jiyya, Ragi, dan Kiki. Seolah membuat sebuah bencana besar dalam hidup mereka sendiri. Satu yang tidak diketahui Jiyya. Ragi, berbeda dari orang yang pernah dia kenal. Original Story by : Rashy Quila and Nao Tan Projek : @aarunyamediautama

[CERITA INI TERMASUK KONTEN DEWASA KARENA BANYAK MENGANDUNG KEKERASAN. DIMOHON BIJAK DALAM MEMBACA!] Cerita belum ending, tetapi sudah selesai. Penjelasan ada di part "Post-chapter". *** Dunia yang kita tinggali tidak selamanya perkara hitam dan putih. Dalam hidup, kita harus mengambil satu peran: antagonis atau protagonis. Keduanya memiliki risiko dan konsekuensi masing-masing. Cerita ini akan berkisah tentang pekatnya bayangan di balik sesuatu yang menyilaukan. Perkara Helcia yang cantik dan Helios sang Penurut. Keduanya saling melengkapi dalam ketidaksempurnaan. Hubungan timpang sebelah yang begitu memabukkan. Kisah mereka terlampau manis sampai ... menimbulkan sebuah petaka. Akankah Helios mampu menahan segala rasa sakit demi Helcia? *** "Cover memang bagus, tapi cover bukan buku." ~Marry Poppins Hai yang sedang baca! Masih ragu buat mendalami kisah manis Helios dan Helcia? Yakin enggak kepo, nih? Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan comment, eh, share juga, biar yang baca HELL tambah banyak, hihi. Sampai jumpa di part yang akan mengisi waktu luangmu! Salam, ©® @maylinss_ dan @Michika213

••• Writing challenge with Aarunya Media ••• Aran mencintai Reta, sangat, dan itu baik. Tapi, caranya mencintai Reta sangatlah tidak sehat, banyak mengekang dan seolah memerangkap Reta, kadang dia itu semacam psikopat. Jadi, itu dikatakan cinta atau apa? Areta Nayyara seperti terjebak dalam lingkar asamaranya bersama Aran. Ingin melepas, itu artinya, Reta harus bersiap diri kehilangan inang untuk hinggap, bersiap untuk terbang tanpa sayap, berkelana tanpa kuda, dan menyeberangi samudera tanpa perahu ataupun sampan. Pun jika bertahan, ia harus menerima banyak sesak yang tak akan pernah bisa ia bagi bersama Aran untuk dicarikan solusi. Menetap atau melepas, keduanya sama menyakitkan. Jadi, langkah mana yang harus Reta tempuh? Ini tentang Areta, yang mencari penyembuh luka tapi justru makin terluka. Penasaran? Ayo baca! Dipublikasikan pertama kali: 11 September 2020 (◕ᴥ◕) ORISINIL (◕ᴥ◕) ©® imdenna_ maeskapisme