kylervx
- Reads 20,989
- Votes 2,062
- Parts 53
𝔹𝕖𝕔𝕒𝕦𝕤𝕖 𝕝𝕚𝕗𝕖 𝕕𝕠𝕖𝕤𝕟'𝕥 𝕕𝕚𝕤𝕔𝕣𝕚𝕞𝕚𝕟𝕒𝕥𝕖 𝕓𝕖𝕥𝕨𝕖𝕖𝕟 𝕥𝕙𝕖 𝕤𝕚𝕟𝕟𝕖𝕣 𝕒𝕟𝕕 𝕥𝕙𝕖 𝕤𝕒𝕚𝕟𝕥.
.
"Untuk apa seseorang sepertimu masuk ke Kunugigaoka, ha?"
"Uwaa~ Karu-chan, ternyata kau peduli~?"
"Itu sarkas, dasar racun hidup! Dan berhenti memanggilku dengan sebutan menggelikan itu!"
.
Sora sejak kecil tak pernah punya hak istimewa untuk menjalani hidup layaknya seorang gadis biasa.
Ia tak pernah mengenal cahaya, selalu saja ia hanya menatap dari jauh. Sora selalu menjaga jarak dari garis pemisah imajiner antara dunianya dan dunia di atas sana, dimana gadis seusianya tak ada yang menghitung hitungan nyawa yang sudah direnggutnya.
Dirinya membenci manusia, karena apa yang sudah ia lihat di bawah sana - segala keburukan murni Homo sapiens yang selama ini diberi mantel gula untuk mengagungkan diri sebagai makhluk paling sempurna - membuatnya muak setengah mati.
Sayangnya kakaknya tak berpikir yang demikian, karena kakaknya ingin dirinya memiliki masa depan normal selayaknya remaja biasa yang punya mimpi dan cita-cita.
Masalahnya, Sora tak punya mimpi maupun cita-cita. Satu-satunya keinginannya adalah untuk menemukan gurunya kembali dan untuk jadi tangan kanan kakaknya - Sora tak pernah punya niat untuk meninggalkan negeri bayangan yang dipijaknya.
Takdir tak memihak kepadanya, karena Sora mendapati dirinya ditarik secara paksa ke depan cakrawala berlangit cerah itu ketika bertemu dua puluh delapan remaja tanggung yang naifnya bisa membuat sang gadis jengkel setengah mati.
Namanya Orihara Sora. Ini kisahnya mengobrak-abrik Kelas 3-E dengan segala tingkah lakunya yang eksentrik, ceritanya menemukan kembali kemanusiaan yang entah kapan sudah ia buang dulu kala, dan narasinya dengan emosi dan kesehariannya yang terombang-ambing dengan cepat bagai wahana roller coaster.
.
Assassination Classroom Belongs To Matsui Yūse