frasasejiwa
Cerita manis namun berakhir tangis adalah kisah seorang Renjani Anastasya, sering disapa Jani. Siswa SMA Tunas Bangsa jurusan IPS. Ia menemukan cinta pertamanya, namanya Raga. Namun, sayang, Raga memilih pergi darinya, memilih agar Jani dapat melupakannya, tanpa alasan apa pun Raga pergi dan menghilang.
Tangisan hujan seakan selalu menertawainya, tak ada pelukan yang bisa menghangatinya. Ia benar-benar menangis dalam diam, pikirannya berkecamuk dan tatapannya kosong.
Saat menunggu hujan di halte, Jani seperti orang yang sedikit kebingungan. Derasnya hujan mau tak mau membuat ia harus berteduh di bawah halte. Banyak orang yang tak dikenalnya, hujan menjebak dirinya saat hatinya patah dan teriris.
Jani memulai semuanya seperti biasa, kembali menjalani rutinitasnya di sekolah. Dia mempunyai sahabat baik bernama Nadia dan Deka. Nadia satu kelas dengannya, sedangkan Deka berada di jurusan Bahasa. Mereka dipertemukan saat masa pengenalan lingkungan sekolah. Nadia dan Deka tak hentinya menyemangati Jani, kadang kala Jani selalu menangis akan kehilangan sosok yang dicintainya. Nadia, sahabatnya itulah yang tak hentinya selalu menemaninya dan memeluknya saat lagi-lagi Jani mengingat tentang Raga.
Di balik semua itu, Jani selalu saja tak bisa melupakan kenangan-kenangan bersama Raga. Kepergian, hilang, hujan dan ingatan seolah menjadi raganya yang tak bisa melupakannya. Saat hujan adalah saat di mana kenangannya selalu menyeruak begitu saja.