prenjon
2 stories
[1] 𝐅𝐑𝐈𝐄𝐍𝐃𝐙𝐎𝐍𝐄 (✓) by jusjerukk_
jusjerukk_
  • WpView
    Reads 436,543
  • WpVote
    Votes 19,785
  • WpPart
    Parts 62
"𝐆𝐮𝐞 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐂𝐡𝐞𝐥𝐬𝐞𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧, 𝐠𝐚𝐤 𝐥𝐞𝐛𝐢𝐡." -𝐀𝐫𝐯𝐢𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐝𝐢𝐩𝐭𝐚𝐤𝐮𝐬𝐮𝐦𝐚 "𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐠𝐚𝐤 𝐬𝐢𝐡 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐠𝐮𝐞 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐥𝐨?" -𝐀𝐥𝐞𝐱𝐚𝐧𝐝𝐫𝐚 𝐂𝐡𝐞𝐥𝐬𝐞𝐚 "𝐔𝐝𝐚𝐡 𝐬𝐢𝐡 𝐣𝐚𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐚𝐣𝐚 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧! 𝐂𝐨𝐜𝐨𝐤 𝐤𝐨𝐤 𝐠𝐮𝐞 𝐬𝐞𝐭𝐮𝐣𝐮!" -𝐀𝐧𝐠𝐠𝐢𝐭𝐚 𝐏𝐮𝐭𝐫 "𝐒𝐞𝐛𝐞𝐧𝐞𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐠𝐮𝐞 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐥𝐚𝐦𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐀𝐫𝐯𝐢𝐧." -𝐆𝐚𝐛𝐛𝐲 𝐕𝐞𝐫𝐨𝐧𝐢𝐜𝐚 "𝐀𝐧𝐣𝐮 𝐜𝐚𝐧𝐭𝐢𝐤 𝐛𝐞𝐭." -𝐄𝐫𝐥𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐍𝐚𝐭𝐚𝐧𝐚𝐞𝐥 [Story rank] #1 fiksiremaja (29 Agustus 2020) #1 friendzone (14 Januari 2021) WARING: -nonbaku -cerita abal abal -mungkin garing hehe -taipo bertebaran -gaje wkwk -UP SETIAP HARI KOK-
Eshal Renjana (Lengkap)✔ by Nana_Kiyowoo
Nana_Kiyowoo
  • WpView
    Reads 966,024
  • WpVote
    Votes 35,054
  • WpPart
    Parts 56
"Gala.." lirih gadis itu yang kini menatap nanar ke arah laki-laki disampingnya. "Kenapa hem?" Tanya nya kemudian, satu tangannya terangkat mengusak rambut hitam itu yang dibiarkan tergerai. Cantik, sangat cantik. "Papah.." Gadis tersebut berhenti sejenak, tak kuat melanjutkan kalimatnya tatkala suara isakan lolos begitu saja dari kedua belah bibirnya. Hatinya gundah. "Papah mau nikah Gal, gue takut-" "Gue takut papa gak sayang lagi sama gue. Gue gak bisa." Tangisnya pecah, takut, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ketakutan seperti ini. Ia sungguh tidak bisa walaupun hanya untuk sekedar membayangkan bagian terburuknya. Laki-laki disampungnya hanya bungkam. Tak pandai mengucapkan kalimat-kalimat menenangkan direngkuhnya tubuh itu kedalam dekapannya. Dipeluknya erat, seolah-olah mengatakan bahwa gadis itu akan baik-baik saja. "Dengerin gue, kalaupun itu terjadi. Lo masih punya gue. Rumah kedua lo. Orang yang akan selalu ada disamping lo." -------------- "Gala....tolong jangan tinggalin gue." Mohon Renja. Kedua air matanya kian berderai ketika Gala justru malah bangkit berdiri dari duduknya. "Maaf Ren, gue gak bisa. Dia butuh gue." Ucapnya dan segera bergegas pergi. Meninggalkan Renja sendirian yang kian menganga lukanya dan sama membutuhkannya. Atau bahkan sangat membutuhkannya. Dan untuk yang kesekian kalinya ia ditinggalkan oleh orang-orang tersayangnya. Nyatanya manusia itu berubah. Ia menyesal karena pernah begitu percaya.