[1/1]
Dia bilang, waktunya sebentar lagi.
Dia bilang, kehadiranku membuatnya ingin memiliki lebih banyak waktu.
Dia bilang, dia tidak seharusnya mengenalku.
Dia bilang, selamat tinggal.
Dia bilang, pergi, Rai.
*Seri Ponsel 3
|KONTRA dari Ada Ponsel di bawah Mejamu
Kalian yang punya otak cerdas enak, tidak perlu kesusahan saat ulangan. Tapi lihatlah kami! Seberapa keras kami belajar dengan serius tetap saja satu materi-pun tidak menyapa otak.
short story
Menjadi teman sekaligus tetangga Swani Danardaru membuat Agata ingin lebih banyak tahu soal perempuan yang gila melukis itu.
Setelah memergokinya menemui Wakil Kepala Satu di fakultasnya. Ia menemukan perilaku Swani yang aneh. Agata pun menaruh curiga pada Swani. Berbekal sebuah alasan penelitian, Agata akhirnya mengungkap sebuah kebenaran.
[bukan cerpen cinta-cintaan]
Negeri ini membutuhkan suara kita, Sadewa, meski taruhannya adalah nyawa. Ketahuilah, mereka membungkam setiap orang karena mereka takut pada jiwa ksatria yang tumbuh pada diri orang baik yang berkata benar. Sebagaimana yang tertanam di jiwa kakakmu.
Maka tetaplah menjadi orang baik yang selalu meneriakan kebenaran.