Entah aku harus merasa bersyukur atau mengeluh. Aku Naomi Saraswati, seorang wanita dewasa yang sudah berusia 29 tahu, diambang 30 tahun. Masih single, dan mempunyai toko bunga yang cantik. Aku memang orang yang romantis, karena hobiku dengan bunga adalah salah satu cirinya. Hanya saja kehidupan percintaanku kurang romantis atau katakanlah dari kata itu. Semua kehidupan percintaanku tidak berakhir dengan bahagia dan gagal membawaku ke jenjang pernikahan. Bukan karena aku tidak cantik, malah orang selalu bilang aku imut, manis dan menggemaskan. Nah itulah kesalahannya, karena aku sering dikira masih anak remaja dengan wajah dan tinggi tubuhku yang hanya 150cm. Memiliki wajah kelewat imut juga bisa menjadi bumerang sendiri untukku, karena sampai kapanpun aku selalu dipanggil Adek, dan dikira masih anak sekolahan. Yang membuat aku tidak bisa menikah. Curious for that? Ikuti kisahku di sini.

Arvino Prisma Prasmana berusia 24 tahun, seorang Mahasiswa Ekonomi tingkat karatan yang sudah 6 tahun masih menjabat sebagai mahasiswa abadi di kampus. Arvino bukanlah orang yang bodoh bahkan bisa dikatakan ia begitu jenius jika sekedar untuk mengerjakan skripsi, sidang dan hal lain yang menyangkut wisudanya. Tapi ia rela membuang waktunya selama 2 tahun lebih untuk mengejar cinta dosen cantiknya yang lebih tua 5 tahun darinya meskipun Arvino selalu di tolak. Berhasilkah Arvino menyakinkan Fiora atau Fiora akan menyerah dan tetap memilih hidup sendiri hingga menua nanti!

Sinta itu hidupnya itu gak ada yang bener! Cintanya ditolak, Punya saudara yang menurutnya menyusahkan, dan teman oversinting. Apalagi di sekolah dia punya musuh kakel bernama Viona, yang selalu menampilkan wajah menantang untuk berduel. Ditambah dengan Raden, anggota OSIS yang bermulut setajam silet. Setiap perkataan yang keluar dari mulutnya seperti racun ular berbisa. Sinta itu sudah stres! Ditambah orang-orang disekelilingnya sinting semua. Padahal Sinta sendiri juga rada sinting. ____________________ Ini adalah kisah kehidupan Sinta yang susah untuk dijelaskan