"Sekali jelata tetap jelata." ** "Tidak apa-apa untuk terlihat tidak baik-baik saja." "Tidak, Yao. Aku jelita. Seorang jelita tidak pantas bersedih."

~Slow update~ Gita dan Andra selalu membuat kegaduhan tiap kali mereka bertemu, hingga semua orangpun terganggu akan kegaduhan mereka. Terkadang, teman-temannya sering kali dibuat kebakaran jenggot oleh ulah Gita dan Andra. Namun ... siapa sangka ... salah satu dari mereka memiliki perasaan lebih dari sekedar teman. Lalu ... bagaimana salah satu dari mereka menunjukkan perasaannya? Oh atau bukan hanya salah satunya saja? Tidak ada yang tahu, hanya Author yang tahu. ***

"Di dunia ini, tidak boleh ada yang menyakiti kamu sedikitpun." Anan berkata dengan tenang dan juga dengan aura ketegasan yang kental sembari maju tiga langkah mendekati Gibrel. Gibrel mengerutkan kening heran. "Kenapa? Kok gitu?" "Sudah hukum alam." "Hm, kalau misalkan kamu sendiri yang nyakitin aku, gimana?" tanya gibrel iseng. Anan menjeda selama tiga detik, percayalah gibrel tidak salah menghitung waktunya. "Aku akan lenyap meski di tanganku sendiri." Jawaban Anan membuat gibrel menelan salivanya kuat. Dia ... Gumilang Palvin Faranan. Dengan sejuta sifat aneh dan kemisteriusannya, membuat seorang Gibrellia Askanzie terlampau nyaman. Kelewat nyaman sampai-sampai membuat gibrel sendiri dalam masalah besar. Celaka! **•** Yang penasaran sama kelanjutan ceritanya bisa langsung baca saja ... love u. **•** Publish: 28 Juni 2020.