Kita selalu peduli hanya dengan cara yang berbeda. Kita selalu menjaga dalam artian yang tak sama dengan mereka. Kita selalu begitu, tidak bersuara dalam nyata. ©Fahasbu & Saffanaini

Tentang konsonan yang kehilangan vokalnya. Tentang rasa yang kehilangan asa. Tentang sesal yang begitu menghalwa. Tentang dia, selalu dan selamanya. Mari merangkai bunyi dengan kata yang disusun oleh abjad-abjad cinta. ©patriotkosakata, 2020

Lima pecahan batu surgawi telah terjatuh ke bumi. Penuh magis dan misteri. Membuat siapapun manusia yang "terpilih" mempunyai karakter kekuatan elemen bumi. Ribuan tahun dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Titik koordinat pecahan batu tersebut terletak di lima negara yang mempunyai keunikan adat dan budaya. Tetapi, hanya satu personil jiwa yang mampu mengendalikannya dari tiap negara. Catatan takdir tidak berhenti begitu saja. Akan ada masanya bagi penduduk bumi untuk berperang melawan kebengisan dan angkara para iblis yang selalu menyesatkan manusia. Nazgul, para pengikut sesat sang pembinasa, Souroen, yang menerima cincin hantu mulai mengancam kedamaian manusia. Salah satu manusia di negara dengan kekayaan alam berlimpah ruah beserta keanekaragaman suku dan budaya ditetapkan sebagai sang pemersatu batu untuk memimpin pertempuran terbesar dalam sejarah peradaban dunia. Pujakesuma, itulah istilah yang diberikan kepada personil jiwa istimewa tersebut. Siapa sangka gelar semenakjubkan itu justru diperoleh Tito, seorang pelajar SMA yang amat pemalu dan penakut. Bersama teman-temannya ia berusaha mengembalikan kebebasan manusia yang telah direnggut oleh para Nazgul. Mampukah Tito menyatukan pecahan batu dan memimpin dunia dengan kekurangannya? Petualangan demi petualangan harus ia hadapi. Sisa-sisa memori yang ditanamkan kepadanya mesti segera teringat kembali. Dan kisah heroik Tito harus dimulai dari tanah airnya sendiri, Negeri Zamrud Khatulistiwa. ©Fahasbu, 2020 __________________________________ Rank : #1 Bengkulu [06/10/20]

Bolehkah sesekali kita mengkhayal? Seandainya pun boleh, pastikan khayalan tersebut dapat kau wujudkan. Bolehkah kita sekali saja berimajinasi? Kalau pun boleh, jangan sampai kau kecewa. Karena ia tak benar-benar ada. Kisah seorang sosok pendamba cinta. Setelah sekian lamanya terjebak dalam dimensi ilusi, imajinasi tak bertepi. Tak pernah ia sadari bahwa kenyataan akan mendulang luka yang tak terperikan. Hingga dilema tuntutan untuk membumihanguskannya saat itu juga. Membuangnya jauh-jauh. Namun sebagian dari hatinya bersikeras menolak. Akankah ia tetap kukuh dalam lingkaran andai dan khayal? ©patriotkosakata, 2020