Friskadelias_
"Astagfirullah ya Allah" ucap Qia sambil mengusap wajahnya sewaktu berada di depan kediaman Aca sahabatnya.
Terbukalah pintu berwarna putih berukuran dua setengah meter dengan Aca ditengahnya menatap heran kearah Qia setelah diketuk secara brutal, padahal di samping pintu terdapat sebuah bel.
"Woi yang sopan dong kalo bertamu" sungut Aca sebelum sadar akan kondisi sahabatnya itu.
"Loh Qi ngapain Lo di sini sambil nangis lagi" ucap Qia sembari mendekat ke arah Qia.
Ditubruklah tubuh mungil Aca dan tangis Qia yang semula reda kembali terdengar.
"Hiks hiks, Aca huuhh hiks hiks hiiihhh Caa"
"Eeeee ada apaan nih datang-datang main peluk terus nangis kejer kek gini" suara Cia mengintruksi
"Mas Caa huuh mas huuh Raf kah Caa"
"Hah Rafka, Rafka ngaipain lho Qi" tanya Aca sambil menuntun Qia ke kamarnya
"Cerita Qi" ucap Aca setelah keduanya duduk di ujung ranjang.
"Mas Rafka hiks nikah Caaaaaa huaaaaaa"
Degg
Penasaran akan kelanjutan kisah Qia?
Mampir baca yaa