(short story berepisode) -- Satu yang terus berlari, satu yang tak kunjung dimiliki; sang damai -- kadang lari dari masalah itu menyenangkan, seperti mengobrol dengan ikan, bermain dengan burung merpati atau hanya diam merenung kapan mimpi terjadi. tapi nyatanya waktu tidak mau menunggu seorang gadis yang sedang berlari - bermain sebentar. ternyata waktu lebih jahat dari yang ia duga. Dan ternyata lagi, aku lebih berbakat menjadi pengkhayal dibanding seorang pemimpi yang tegar jika mimpinya tidak terwujudkan. satu yang dibutuhkan sang gadis, tapi nyatanya satu itu malah kabur, berlari - minta dikejar. jadi sebenarnya apa yang sedang ia cari sampai lupa kalau diri butuh berdamai.

(Short story #2) "Aku serius. Kenapa ga berantem?" "Cukup didalam, yang diluar biarin tenang." "Huh, kamu aneh. Aku pernah nanya sama cowok yang lagi berantem itu. Aku nanya, terus dijawab alasan kenapa dia berantem, katanya untuk membela kebenaran." "Kebenaran? Kesalahan kali," ujarnya dengan nada yang sedikit menyebalkan. Membela kebenaran yang sering disebut itu ternyata membela kesalahan dimata lelaki yang melepas kacamatanya saat membaca buku. ---------------------------- kisah yang dibuat dari pertemuan di sebuah meja yang diduduki bersama tanpa sengaja.

(Short story #1) Kinan seseorang yang memilih kabur dari rumahnya setiap ada masalah. memang bukan pilihan yang baik, tapi menurut Kinan itu bisa membuatnya menjadi sedikit lega. Tapi sialnya, dia harus bertemu sosok yang mengajarkannya kepada kehidupan. ya, mengganggu jadwal kabur kinan. kinan, dia hanya gadis biasa dengan segudang kepanikan di pikirannya. ------------------------------- ga cuman kamu yang rasain itu, bahkan banyak orang-orang yang pengennya kayak kamu tapi kamu ga tau itu. maka dari itu banyakin bersyukur Nan. -cowok aneh {Maafkan jika ada kesamaan latar, alur, tokoh, karakter dan lainnya, karena itu termasuk unsur ketidaksengakaan}