YaniNugrahawati
- Reads 4,881
- Votes 420
- Parts 9
Teruntuk jiwa yang telah membuatku jatuh hati, inilah tulisan terakhirku untukmu, karena setelah ini aku akan berhenti menorehkan tinta cerita cinta. Tidak akan ada jiwa lain yang mampu melukis warna dalam kalbuku lagi. Kecuali Kamu Renata-ku.
Sebuah rasa yang awalnya tak seimbang, dimana aku sempat menyematkan bimbang. Ketika melanjutkan hanyalah berarti menambah perih luka dan berhenti juga tak akan menyembuhkan apa apa. Lalu hanya bisa berharap pada waktu untuk bertemu jawabnya, mungkin saja itu akan percuma.
Belum sempat memiliki, tapi hati sudah dipaksa berhenti mencintai. Harapan sudah mencapai puncak menara tertinggi, tapi terjatuh begitu saja karena aku tahu yang mampu membuatmu bahagia itu bukan aku.
Tadinya sebuah pinta bergegas menyapa Sang Pencipta agar lekas mempersatukan kita dalam cinta. Tapi doa-doa itu menabrak dinding dinding keraguan, menyadarkan aku bahwa seharusnya angan-angan berhenti cukup sampai di sini saja agar tak menyakiti hati jiwa manapun.
Aahh... Andai saja pertemuan kita tak berbentur pada garis segitiga yang menyatukan aku, kamu, lalu dia pada sudut-sudutnya.