Camellinee's Reading List
2 stories
I'm Ready For Divorce by Nunun_15
Nunun_15
  • WpView
    Reads 334,674
  • WpVote
    Votes 38,163
  • WpPart
    Parts 105
On Going ~*Novel terjemahan*~ penulis: yang gwaram penerjemah Inggris: latte Editor:sasha Chapter:170(tamat) Jangan lupa follow akun ini yah🥰 Dalam cerita aslinya, pemeran utama pria menuduh mantan istrinya menyiksanya ketika dia masih muda. Tetapi tidak seperti cerita aslinya, saya membesarkan suami muda saya seolah-olah dia adalah saudara laki-laki saya. Ketika suami saya pergi berperang, saya mulai bersiap untuk bercerai. Karena jika kisah aslinya benar, pemeran utama pria akan jatuh cinta dengan putri dari negara yang hancur dan membawanya kembali! Itulah mengapa alih-alih mengikuti jalan yang mengarah pada kekalahan, saya berniat untuk mendapatkan perceraian yang layak. Sambil mempersiapkan itu, saya mengambil sejumlah uang dan memperoleh cukup banyak uang. Saya juga mengembangkan obat karena saya tidak ingin mati karena penyakit yang tidak dapat disembuhkan seperti penjahat aslinya. Yang tersisa hanyalah bercerai! *** Suami kecil saya yang lucu pulang dan tumbuh menjadi pria yang baik! Tapi jangan khawatir, saya siap untuk menceraikan Anda! Anehnya, reaksi suami saya agak aneh. "Saat aku bertempur di medan perang, kamu bersiap untuk kabur." Dia tersenyum berbahaya, sambil membungkus pinggangku dengan tangan besarnya. "Apakah kamu berselingkuh?" Tidak seperti sudut-sudut cantik di mulutnya, matanya panas membara. Tidak... .. kamu tahu, aku siap untuk bercerai... ..
Asa Asahy (Sudah Terbit Cetak & E-book) by nursindahliana
nursindahliana
  • WpView
    Reads 116,267
  • WpVote
    Votes 1,115
  • WpPart
    Parts 27
Semua orang yang mengenalku, akan menganggap aku sebagai gadis yang jahat dan egois. Semua itu karena aku telah merebut kekasih dari sahabatku sendiri untuk kebahagiaanku. Tapi, apakah aku salah bila aku bersikap egois dengan menginginkan kebahagian diakhir sisa hidupku? Apa aku tidak berhak untuk bahagia? Dan demi mewujudkannya, aku bahkan terpaksa harus tega menyakiti hati sahabatku sendiri dengan cara merebut kekasihnya yang sudah hampir dua tahun ini menjalin hubungan dengannya. Mereka membenciku. Mencaciku. Menjauhiku. Menatapku dengan pandangan jijik. Seakan aku ini adalah sebuah kotoran. Tanpa mengetahui alasanku melakukannya. Apakah mereka menyangka aku bahagia melakukan itu? Apa mereka pikir, aku bisa tertawa bahagia di atas penderitaan kedua orang sahabatku yang sangat aku sayangi itu? Tidak! Sama sekali tidak bahagia. Aku sangat tersiksa! Bahkan, aku adalah orang yang paling tersiksa di antara mereka. Karena, orang yang aku inginkan berada di sampingku saat aku menutup mataku nanti, kini membenciku sepenuh hati. Perhatian dan senyuman lembut nan tulus yang dulu sering ia berikan saat kami bersahabat, sirna dan berganti dengan kebencian yang mendalam setelah aku mengkhianatinya dan menghancurkan hubungan cintanya. "Sampe kapan kamu bakalan terus ngebenci aku?" gumamku, perih. "Sampe lo menghilang dari kehidupan gue!" balasnya, datar dan tajam. Aku tersenyum miris mendengar jawabannya. "Kalau itu yang kamu mau, kamu tenang aja. Sebentar lagi aku juga bakalan menghilang dari hidup kamu untuk selamanya. Aku cuma mau kamu ada di sisiku sampe waktu itu dateng. Apa itu pun kamu nggak bisa penuhin?" pintaku, memohon. "Bagus kalo lo emang bakal menghilang dari hidup gue. Lebih cepet, lebih bagus!" ucapnya sambil berlalu meninggalkanku. Aku tersenyum getir. Apa yang aku harapkan? Tentu saja dia akan sangat senang jika aku segera menghilang dari hidupnya untuk selamanya.