"Kamu minum berapa gelas sih? Mulut kamu bau banget tau nggak?" Cakra bertanya dengan satu tangan yang menutupi hidung dan mulutnya. Dahinya berkenyit bingung. "Jalan sama gue dulu, baru gue bakal jawab gue minum berapa," jawab Inez ngawur. Hal itu semakin membuat Cakra gemas sendiri karena cewek itu terus saja membahas persoalan yang sangat sensitif ditelinga Cakra. "Nggak jadi nanya!"

Sarka tidak tahu ada apa dengan dirinya. Semenjak mendapatkan donor mata dari orang lain, ia merasa keanehan mulai datang satu persatu kepadanya. Seperti bisa melihat makhluk tak kasat mata, diserang mimpi buruk sepanjang malam hingga membuatnya terbangun ditengah malam, sampai yang paling janggal dan aneh, setiap mimpi buruk itu datang, Sarka selalu menemukan nama seseorang yang ditulis menggunakan darah dibuku catatan pribadi miliknya. Sebenarnya, apa yang sedang terjadi? Benak Sarka bertanya-tanya. Ketakutannya semakin menjadi ketika nama-nama orang yang ditulis menggunakan darah dibuku catatan miliknya, esok harinya langsung meregang nyawanya dengan tragis.

"Aku suka kak Elgo karena kak Elgo mirip Elgi." Kening Elgo semakin berkerut dalam, "Elgi?" "Kenapa?" tanya Sia. "Dia siapa?" "Kak Elgo nggak perlu tau Elgi itu siapa, sekarang dia udah nggak ada. Lagian aku sekarang udah sama kakak." Elgo mengangguk lagi, tetapi entah kenapa perasannya masih belum lega, mulutnya ingin terus menerus bertanya. "Jadi kamu macarin aku hanya karena aku mirip sama cowok yang kamu sebut tadi?"

"Arjun terus yang dipilih. Kapan lo milih gue?" tanya Ragas dengan kesak sambil menatap Ralin. "Kalo Arjun ajak lo ke kantin lagi, apa lo bakal nolak?" "Oh ya nggak mungkin gue tolak dong. Arjun ngajak gue ke kantin? Berduaan? Makan bakso? Dan gue dengan bodohnya nolak itu?" Ralin tersenyum remeh kepada Ragas. "TAPI GUE JUGA MAU." Ragas membalas ngotot. "GUE YANG NGGAK MAU!" "Lo nyadar nggak sih kalo gue cemburu?"

Weeby tahu, Marcell itu cowok yang menyebalkan. Kerjaan setiap harinya adalah mengganggu dirinya. Sialnya lagi, Marcell satu kelas dengan Weeby, dan cowok itu juga merangkap menjadi teman sebangku dengannya. Namun, saat kedatangan Resti. Murid sortiran dari kelas lain, membuat Weeby kesal dengan satu kenyataan yang dia tahu dari Resti. Ada satu fakta yang sangat penting yang Resti tutupi dari Marcell, fakta yang akan menjerumuskan cowok itu masuk ke dalam perangkap yang Resti buat. Bagaimana caranya Weeby memberitahu Marcell tentang itu? Di sisi lain dia sangat muak dengan tingkahnya. Tapi, kalau Weeby tidak memberitahu fakta yang Resti sembunyikan, Marcell akan terjebak dalam bahaya besar.

FIOLETTA REYLISA "Sebagai gantinya, lo sekarang resmi jadi cowok gue!" ZAFI RAFJAKA "Perlu lo tau, lo adalah cewek paling aneh yang pernah gue temui!"

"Gue yakin sedikit demi sedikit tuh cowok bakal berubah." Kisah sederhana ini menceritakan tentang Morin yang diam-diam tertarik dengan seorang cowok dingin, layaknya es batu.

Hanya sebuah kisah biasa tentang lelaki muda yang diam-diam mencintai seorang gadis yang sulit dijangkau, terlalu samar untuk ia raih, dan terlalu sulit untuk ia rengkuh. Cinta memang bisa datang dari kapan saja, dimanapun, dan tanpa kita duga-duga. Cinta membuat hidup lebih bergejolak, tapi terkadang, cinta juga bisa membuatmu seolah-olah tenggelam di dasar laut, dan tidak ada seseorang pun yang bisa menarikmu untuk naik ke permukaan. Jadi, berhati-hatilah dengan cinta. Spin-off Too Late To Realize